Zaman beralih musim bertukar, lonjakan penduduk dunia semakin membludak khususnya bagi Indonesia yang menghadapi bonus demografi pada 2045. Kebutuhan akan tempat tinggal akan semakin meningkat, tidak diragukan lagi bahwa hal ini akan mengorbankan banyak lahan dan membuat ekosistem tidak seimbang

Pelik yang cerdik dan picik apabila Anthropocentrism terus digaungkan hanya demi kebutuhan tempat tinggal manusia, tentunya hal ini mengorbankan keanekaragaman hayati hingga merusak lingkungan, solusi yang terbaik adalah menciptakan hunian yang ramah lingkungan namun senantiasa multifungsi.

Perancangan dalam penentuan tempat tinggal ideal bagi milenial adalah pemecahan masalah yang disertai dengan pemikiran yang logis dan kreatif melalui beberapa tahap visualisasi yang diwujudkan dalam bentuk gambar kerja melalui pengidentifikasian masalah, analisis dan pengupayaan beberapa alternatif pemecahan masalah yang efektif dan dibatasi oleh hal-hal tertentu, dengan demikian akan mencapai hasil yang optimal. Eliel Saringen mengatakan bahwa “the cities an open book in which to reah aims ambitions“ konsep tersebut merupakan awal bentukan perencanaan bangunan multifungsi atau mixed use building.

Perancangan yang saya ambil adalah mengutamakan konsep Bangunan Multifungsi menurut Dimitri Procos (1976) dimana hal ini merupakan penggunaan campuran berbagai tata guna lahan/fungsi dalam satu bangunan/gedung yang menampung penggunaan beberapa kegiatan yang memiliki keterkaitan hal ini diwujudkan sebagai rumah kecil tipe 36/60 hingga 45/60, konsep yang selanjutnya saya ambil adalah Hemat energi, ramah lingkungan serta murah.

Konsep diatas, direncanakan dalam rumah yang dapat menghasilkan listrik melalui panel surya tujuannya adalah sebagai rumah yang ramah lingkungan, penggunaan pintu kaca serta banyaknya jendela dalam desain rumah tentunya mengurangi konsumsi listrik untuk lampu, pada sisi lain terdapat fasilitas untuk menanam bonsai pada atap maupun halamannya, tentunya hal ini dapat memaksimalkan potensi lahan untuk produktivitas kebutuhan pangan tanpa menimbulkan dampak konsumtif terhadap kebutuhan pokok, justru dapat mengembangkan softskills dan menerapkan gaya hidup Go green, dampak berkelanjutannya rumah ini akan menjadi Hunian yang murah dalam skala gaya hidup.

[URIS id=7976]

Ilustrasi Eksterior Rumah 3 M

Berdasarkan Penelitian Ir.Jimmy Priatman, M.Arch, jika konsep hemat energi diterapkan dalam bangunan, maka energi yang dihemat bisa mencapai 45%, penerapan bangunan hemat energi tentunya sesuai dengan prinsip “Undang-undang ditunjang ditulang, memegang pedang moral terpandang” yang mana hal ini dapat menjadi tameng utama bagi Investor maupun Makelar untuk mempermudah izin pembangunan serta nilai utama dalam marketing “anda membeli = menyelamatkan hidup anda sendiri sekaligus menjaga kehidupan yang akan datang” tentunya konsep multifungsi, hemat energi, ramah lingkungan dan murah yang ditawarkan bersesuaian dengan aturan-aturan di Indonesia, antara lain:

  1. · Keputusan Menteri ESDM No. 0983 K/16/MEM/ 2004 tentang Kebijakan Energi Nasional
  2. · Keputusan Menteri ESDM No. 0002 tahun 2004 tentang Kebijakan Energi Hijau
  3. · Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional
  4. · Undang-Undang No. 10/1997 tentang Ketenaganukliran
  5. · Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
  6. · Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha

Selain itu, penekanan utama Multifungsi terdapat pada fitur Knockdown furniture yaitu sebuah kontruksi pada produk mebel yang dalam pembuatannya menggunakan sistem lepasan atau bongkar pasang untuk mempermudah penggunaan dan penyimpanan, sehingga tidak terlalu memakan banyak tempat, adapun penggunaan pada furnitur multifungsi (satu furnitur dengan beragam fungsi yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga, baik itu rumah tangga dalam arti sesungguhnya maupun rumah tangga perusahaan), jenis furnitur multifungsi tentunya menghemat penggunaan lahan, karena lahan minim yang tersedia tidak perlu dipenuhi dengan aneka macam perabot yang sebenarnya dapat diringkas dalam wujud furnitur multifungsi.

Konsep yang ditawarkan berupa ruangan 2 lantai, lantai utama merupakan ruangan tanpa sekat untuk ruang tamu, ruang makan sekaligus dapur sedangkan penempatan 2 kamar dan ruang keluarga terdapat pada lantai 2 untuk memperkuat kesan privasi dan eksklusif pada ruangan.

[URIS id=7990]

Interior Rumah 3 M Lantai 1

[URIS id=7991]

Interior Rumah 3 M Lantai 2

Prinsip Dasar Arsitektur Minimalis

  1. Faktor Bukaan Ruang

Keinginan untuk menyatukan alam dengan bangunan diwujudkan dengan memasukkan unsur cahaya dan bayangan, selain itu pola penempatan bukaan ruang yang disesuaikan untuk memaksimalkan pendar cahaya matahari/lampu yang digunakan didalam rumah

  1. Faktor Cahaya dan Ruang

Cahaya akan memberikan atau memperkuat dan menentukan visual permukaan-permukaan, geometri, tekstur, hirarki, ruang dan hubungan ruang dalam desain arsitektur minimalis.

  1. Faktor Natural dan View

Kualitas ruang lainnya yang harus dipertimbangkan dalam menentukan letak bukaan-bukaan dalam penutupan sebuah ruangan adalah pusat ruangan dan orientasinya.

  1. Faktor Pembentuk Ruang

Suatu bidang dikembangkan (menurut arah selain sifat arah yang telah ada) berubah menjadi ruang berdasarkan konsepnya, ruang mempunyai tiga dimensi yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Bentuk yang diutamakan pada lantai satu rumah ini adalah persegi panjang tanpa sekat untuk ruang tamu, ruang makan sekaligus dapur sedangkan penempatan 2 kamar dan ruang keluarga terdapat pada lantai 2 untuk memperkuat kesan privasi dan eksklusif pada ruangan.

  1. Faktor-Faktor Warna

Sebagai faktor pembentuk kualitas ruang, warna sangat diperhitungkan penggunaannnya. Dalam Arsitektur Minimalis tidak terlalu banyak mengkomposisikan warna, biasanya hanya memiliki warna turunan putih, hitam, abu-abu, dan warna krem natural.

  1. Faktor Keindahan

Faktor keindahan Arsitektur Minimalis adalah muncul dari keserhanaan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu ditonjolkan tanaman-tanaman hias maupun bonsai berbuah untuk menambah keindahan serta produktivitas lahan yang ada

Oleh karena itu berdasarkan banyak pertimbangan terkait sosial, ekonomi dan estetika, rumah 3 M menjadi tempat tinggal milenial yang luar biasa dan futuristik, sekali lagi yang perlu di ingat dari rumah 3 M adalah, saya tidak berbicara mengenai harga yang fantastik dan kemewahan, namun tentang murah dan multifungsi untuk milenial!

Sumber Rujukan :

  1. Eprints.uny.ac.id
  2. Digilib.uns.ac.id
  3. Repository.unika.ac.id
  4. Www.arsitag.com

Ditulis oleh : Yayang Nuraini Zulfiani – Finalis Duta Bahasa Jawa Barat 2020

About Author

administrator

Property Observer adalah portal yang memberi informasi secara up to date dan informatif, baik dalam segi lifestyle , bisnis, dan segala jenis aspek kebutuhan. Namun dari semua itu ada satu aspek yang sangat di butuhkan oleh manusia yaitu property.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *