Penulis: Santi Apriani | Editor: Ratna MU Harahap

social1

Observer sudah nonton The Social Dilemma di Netflix ? Buat observer yang belum nonton dan penasaran bagaimana sebenarnya cara bekerja perusahaan-perusahaan raksasa social media (seperti : Facebook, Instagram, Google, Twitter, Pinterest dan media digital lainnya), Observer bisa mendapat gambaran yang cukup jelas mengenai hal tersebut. Film semi documenter ini memberikan cerita/gambaran yang dilengkapi dengan ilustrasi step-step yang dilakukan para ‘robot’ yang ada di perusahaan-perusahaan tersebut. Dan ga tanggung-tanggung, mereka yang membeberkan informasi pada film tersebut adalah mereka yang dulunya bekerja (dan bahkan memiliki jabatan yang penting) di perusahaan raksasa tersebut.

social2

Banyak info dan fakta-fakta menarik yang bisa didapat, beberapa diantaranya :

social3

Kadang kita bertanya, bagaimana mereka menghasilkan uang? Karena kita tidak membeli produk didalam media tersebut. Jawabannya : mereka mendapatkan uang dari perusahaan yang memasang iklan di mereka dan yang menjadi produk adalah…. Ya… kita! Kita adalah target (yang sedemikian rupa di-spesifik-kan secara profile, karakter, interest, dsb) agar melihat dan tertarik terhadap iklan yang disodorkan di media social kita.

social4

Bahkan di film ini dibeberkan (terutama info mengenai Facebook) yang memberikan jaminan/kepastian akan ke-valid-an data dengan segala macam alogaritma didalamnya. Dipaparkan juga bahwa Facebook tidak memiliki tujuan menjual data, tapi ‘memanfaatkan’ data tersebut untuk bisa dimanfaatkan perusahaan lain untuk menayangkan iklan mereka.

social5

Kenapa bisa muncul statement ini? Ya… karena media social bisa membuat kecanduan, terutama pada generasi-generasi muda (dan bahkan sekarang sudah menjalar pada generasi dengan usia matang) yang saat ini mementingkan view, like, comment, dsb. Di film ini tergambarkan/diilustrasikan pada sebuah keluarga yang (karena saking kecanduannya) anak-anaknya tidak sanggup untuk tidak memegang smartphone hanya untuk beberapa menit saja, dan menjadi agresif.

Tapi… mau tidak mau, jaman semakin berkembang, kita tidak bisa kembali ke masa lampau dan bersikukuh tidak akan menggunakan media digital. Karena mau tidak mau, sekarang ini media digital sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, apalagi di masa Pandemi sekarang ini, kita bisa dapatin formasi dengan mudah, kita harus sekolah, bekerja, bersosialisasi melalui media digital.

Yang bisa dilakukan adalah atasi masalah/kondisi yang ada dengan cara yang cerdas. Caranya? Hanya dengan menggunakan EMP (Expert Media Pack), merupakan automated digital agency untuk mem-boost social media untuk semua keperluan yang sehubungan dengan social media.

social6

Observer masih remaja yang membutuhkan eksistensi di medsos dengan memiliki banyak followers, like, comment? Tinggal klik EMP!

Observer memiliki cita-cita menjadi YouTuber dengan subscriber dan view jutaan? Tinggal klik EMP!

Observer adalah ibu-ibu yang anaknya sedang mengikuti lomba tapi harus kumpulin like sebanyak-banyaknya tapi ga ada waktu buat kontak teman/kerabat? Cukup ke EMP!

Atau… Observer punya jualan yang baru mau dipasarkan tapi males kalau harus cari followers dan takut produknya ga dianggap bagus karena likenya baru sedikit? Jawabannya: EMP!

Jadi… ga usah takut dengan social dilemma, karena obatnya sudah ada: www.expertmediapack.com

Source & Refrence:

  1. Netflix
  2. Expert Media Pack
About Author

administrator

Property Observer adalah portal yang memberi informasi secara up to date dan informatif, baik dalam segi lifestyle , bisnis, dan segala jenis aspek kebutuhan. Namun dari semua itu ada satu aspek yang sangat di butuhkan oleh manusia yaitu property.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *