Penulis: Rafi Virtian| Editor: Ratna MU Harahap

Hai Observer, pasti beberapa dari kalian pernah keluar negeri untuk liburan atau untuk kepentingan pekerjaan. Tapi pasti kalian agak canggung dengan perbedaan budaya yang ada, jika masih ke Benua Asia mungkin budaya yang dimiliki masih sama namun ketika sudah jauh ke Eropa, pasti sudah banyak perbedaan budaya. Hal kecil pun bisa menjadi suatu masalah ketika memang tidak diterima secara norma. Sesuai pengalaman pribadi saya, berikut adalah hal yang biasa di Indonesia, namun tabu di Eropa.

Sendawa menjadi hal yang masih bisa diterima di Indonesia bahkan di budaya Padang, sendawa menjadi hal positif di restoran karena menandakan kepuasan atau enaknya masakan restoran tersebut. Namun di Perancis, sendawa sangat menjijikan dan bisa membuat semua orang melihat ke arah anda. Membuang ingus lebih diterima mengingat cuaca disana yang cenderung dingin.

TABU2

Memanggil Waiter Restoran adalah hal yang sangat biasa di Indonesia karena kita memiliki slogan yaitu pembeli adalah raja, namun sesuai pengalaman pribadi saya ketika makan di restoran bisa menghabiskan waktu satu jam lebih karena memang pelayanan yang cenderung lama terutama di restoran lebih ke pinggir kota. Langkah pertama adalah langsung duduk di tempat yang kosong dan kemudian harus menunggu waiter untuk memberikan menu ke kalian. Itu saja saya pernah menunggu 15 menit sampai dikasih menu dan akhirnya saya memanggil waiter dan kemudian dia berkata “saya cuma memiliki dua tangan”. Setelah memberikan menu, waiter akan pergi lagi dan anda harus menunggu ia balik ke meja anda untuk mencatat pesanan. Karena rata-rata upah disana cenderung tinggi, waiter restoran pun tidak sebanyak di Indonesia sehingga menjadi makin lama anda menunggu. Selain itu, budaya di Prancis ketika dinner adalah memang untuk quality time dan mengobrol jadi mereka cenderung memakan lengkap dari appetizer hingga dessert.

TABU3

Membawa saus atau meminta saus di restoran menjadi hal yang biasa di Indonesia karena kita sudah terbiasa dengan makanan yang penuh bumbu dengan berbagai macam rasa. Namun di Perancis, hal tersebut bisa menimbulkan keributan di restoran karena tidak menghormati resep yang dibuat oleh chef. Akan lebih dihormati jika anda meminta langsung kepada chef untuk menambahkan garam atau merica dibandingkan anda harus membawa saus dan menambahkannya sendiri. Beda cerita ketika makanan yang disajikan ada kentang goreng, karena pasti semua orang menggunakan saus ketika memakan kentang goreng.

TABU4

Meninggalkan Makanan di Meja di Restoran Fast Food adalah hal yang biasa di Indonesia karena banyaknya populasi membuat kebutuhan lapangan kerja menjadi banyak, sehingga di restoran Indonesia pun banyak sekali pegawai yang bekerja demi memuaskan pelanggan. Namun di Perancis, pelanggan fast food yang makan di tempat wajib membereskan sisa-sisa makanan ke nampan dan membuangnya sendiri ke tempat sampah yang telah disediakan. Jadi pada restoran fastfood, hanya ada kasir dan satu orang pembersih yang bertugas untuk membereskan bekas nampan dan membersihkan meja dalam frekuensi mungkin 2 kali sehari.

TABU5

Tersenyum Kepada Anak Kecil Yang Tidak Dikenal mungkin menjadi hal yang positif di Indonesia karena menandakan bahwa anak kecil atau bayi yang dimiliki menarik dan lucu sehingga sebagai orang tua seharusnya merasa senang. Namun di Perancis, hal tersebut malah suatu hal yang jangan dilakukan karena orang akan berpikir bahwa adalah seorang pedofilia atau kelainan dimana anda suka dalam batas yang tidak wajar kepada anak kecil. Padahal sudah jelas bahwa semua anak bayi lucu dan membuat kita ingin tersenyum.

About Author

administrator

Property Observer adalah portal yang memberi informasi secara up to date dan informatif, baik dalam segi lifestyle , bisnis, dan segala jenis aspek kebutuhan. Namun dari semua itu ada satu aspek yang sangat di butuhkan oleh manusia yaitu property.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *