“Sukses Bekerja dari Rumah”
Observer pernah mendengar Laura Belgray?
Atau pernah mendengar tentang talkingshrimp.com?
Sampai kemarin, saya juga belum pernah dengar tentang keduanya. Rupanya Laura Belgray ini salah satu wanita yang cukup beruntung untuk bisa bekerja dari sofa-nya sendiri sambil minum kopi dan kaki yang terangkat diatas sofa. Bayarannya? Hanya US$950 per jam saja. Kalau 1 dollar = 14 ribu rupiah saja, maka bayaran dia adalah Rp 13.300.000/ jam.
Laura Belgray adalah seorang copywriter handal yang menjual jasanya dibawah nama Talking Shrimp. Ia memberikan jasa kepada banyak pemberi jasa lain seperti penulis, business coach, financial adviser yang berpraktek secara independent untuk memberikan jasa penulisan script untuk berbagai jenis media dari mulai caption untuk Instagram hingga script untuk podcast. Websitenya penuh dengan berbagai testimoni memuaskan dari klien-kliennya yang berasal dari berbagai kalangan dan memanfaatkan berbagai macam bentuk kepenulisan script yang ia tawarkan.
Laura pernah menyebutkan bahwa “saya menghasilkan $950 dari sofa saya” kepada situs www.businessinsider.com. Salah satu kunci dari keberhasilannya adalah bisa membangun mood yang baik untuk menulis dan bisa fokus walaupun berada di rumah.
Menurut saya yang juga bekerja dari rumah, kesulitan bekerja dari rumah adalah membangkitkan mood agar bisa fokus untuk menyelesaikan pekerjaan. Perasan santai karena berada di rumah membuat pemanasan saya untuk bisa fokus bekerja cukup memakan waktu. Melihat hewan peliharaan ingin bermain, melihat anak ingin ngobrol, begitupun ketika melihat suami, siap untuk di mintai tolong.
Dalam kasus ini saya jadi ingat Alesha di Vanya Park BSD City. Kenapa? Karena Alesha ini terletak di lokasi yang nyaman dengan semi private swimming pool dan memiliki 3 lantai. Saya membayangkan, kalau saya sendiri sedang marathon menulis, si kecil bisa saya minta “menyingkir dengan sopan” dengan alasan ayo berenang! atau saya yang menyingkir ke pinggir kolam renang sambil membayangkan sedang menulis di Bali.
Alesha ini merupakan bagian dari Vanya Park yang mengutamakan konsep hijau. Terletak di dekat danau alami seluas 3 Ha yang terawat dan bersih lengkap dengan dermaganya. Di sekeliling danau ini sudah mulai dibuat taman-taman kecil dengan tempat duduk. Selain itu, mereka yang tinggal di Vanya Park juga dapat menikmati Club House keren dengan kolam renang mewah. Bagi saya Club house ini bisa memegang peranan penting bagi fokus saya. Club house biasanya sepi di siang hari, dimana saya bisa mengambil satu sudut dan “berpura-pura” seakan-akan itu adalah kantor saya. Ketika cuaca sedang tidak panas atau menjelang senja saya bisa berhayal menjadi penulis novel romantis dengan duduk di pinggir danau sambil membawa laptop saya.
Konsep Alesha sendiri merupakan courtyard living dimana ada 8 unit rumah dalam setiap blok, dimana setiap blok dilengkapi dengan satu swimming pool! Bayangkan anda hanya berbagi kolam renang dengan 8 unit lainnya, dan kolam renangnya berada di courtyard anda observer! Persis seperti kolam renang pribadi, plus bonus jika tetangga observer seperti Jojo atau Chelsea Islan. Setiap unit rumah terdiri dari 3 lantai dan 4 kamar tidur. 3 Lantai ini juga penting sekali bagi saya yang terkadang membutuhkan privasi ketika sedang menulis. Bersembunyi di lantai 3 dan jauh dari jangkauan keluarga di lantai 1, akan memudahkan saya untuk fokus menyelesaikan pekerjaan. Anak-anak juga pasti senang karena mereka bisa menikmati berbagai fasilitas yang ada tanpa ada Ibu yang setiap saat siap mengeluarkan perintah.
Dari gambaran mengenai Alesha diatas, sekarang Observer bisa membayangkan dong yang saya maksud dengan suasana yang berbeda-beda kalau tinggal di Alesha? Kalau sedang membutuhkan sedikit suara dan bukan suasana hening, tentu Observer bisa menggunakan ruangan kamar di lantai dua yang agak sepi tetapi masih terdengar suara-suara dari luar rumah. Kedua, tentu saja masih ada ruang keluarga di lantai satu. Terkadang, background suara TV justru sangat saya perlukan saat menulis untuk membantu saya tidak mengantuk.
Selanjutnya tentu saja ada pinggiran kolam renang yang dapat dimanfaatkan sampai dengan fasilitas umum di Vanya Park sendiri yang memang lain dari pada yang lain. Contohnya, taman di sekeliling Vanya Lake bisa dimanfaatkan untuk melamun dan mencari inspirasi terutama bagi mereka yang dituntut memiliki persediaan kreativitas segudang dalam memenuhi tuntutan pekerjaan, seperti penulis, designer, arsitek, dll. Club House selain sebagai “kantor” bisa digunakan saat Observer memerlukan break dari pekerjaan yang Observer lakukan di rumah.
Bagaimana kalau Observer tidak bekerja dari rumah? Hallo obsever, sewakan ruangan-ruangan di Alesha untuk mereka yang sedang membutuhkan ruangan atau suasana yang berbeda. Ingat kan artikel saya tentang loft di San Fransisco? Sewakan kepada para Freelancer yang membutuhkan perubahan suasana atau team pencipta lagu yang sedang membutuhkan tempat untuk mengarang lagu. Saya ingat salah satu sepupu saya pernah menyewa villa di Puncak hanya untuk membuat lirik lagu yang sesuai dengan musik nya! Jadi banyak banget kegunaan Alesha dan peluang yang bisa diciptakan dari sini.
Bonus memiliki Alesha : Alesha ini terdiri dari 3 lantai dimana lantai pertama bisa dibuat sebagai common room, lantai dua memiliki 2 kamar tidur dan lantai 3 juga memiliki 2 kamar tidur sehingga sangat memungkinkan apabila anda menggunakan lantai 1 dan 2 untuk tinggal dan bekerja, kemudian Observer menyewakan keseluruhan lantai 3 atau menyewakan kamar-kamar yang ada di lantai 3 untuk mendapatkan passive income.
Nah tunggu apa lagi? Perfect option for those who work from home, right?
Referensi:
1. https://www.businessinsider.com/best-tips-for-starting-a-business-2018-3/?IR=T – diakses 21 Oktober 2018
2. https://talkingshrimp.com/work-with-me – diakses 21 Oktober 2018
3. https://wolipop.detik.com/worklife/d-4265011/wanita-ini-kerjanya-bikin-caption-di-instagram-dibayar-rp-91-juta-per-hari – Diakses 21 Oktober 2018.
