Pasti Observer bertanya-tanya juga ya? Walaupun Kemenkes menyatakan bahwa belum ada warga Indonesia yang terpapar virus ini, tapi kita harus tetap waspada, mengingat di Negara tetangga seperti Singapura sudah mulai ditemukan korban dari virus ini.
Apakah efektif menggunakan masker? Masker bagaimana yang seharusnya dipakai? Bagaimana dengan hewan peliharaan? Apakah mereka harus kita pakaikan masker juga supaya tidak tertular virus ini?
Dr. William Schaffner, spesialisasi penyakit menular dari an infectious-disease specialist at Vanderbilt University di Tennessee berpendapat bahwa menggunakan masker adalah hal yang sia-sia.
Satu-satunya masker yang bisa mencegah penularan adalah masker dengan tipe N95 respirator. Walaupun begitu, Schaffner tidak merekomendasikan untuk penggunaan sehari-hari karena penggunaannya lebih rumit dan membuat pengguna sulit bernafas dan materialnya jauh lebih tebal dari masker biasa. Penggunaannya juga harus menutup rapat hidup, pipi dan dagu sehingga pengguna akan sulit bernafas, merasa sesak, terasa lembab dan panas. Pengguna hanya akan merasa nyaman selama 30 menit pertama, selanjutnya akan mulai terasa sesak.
Bagaimana dengan masker operasi yang biasa digunakan oleh dokter di ruang operasi? Masker ini baru efektif apabila digunakan di ruangan tertutup. Masker ini juga efektif untuk menangkal debu atau serbuk tanaman di luar ruangan, tapi efeknya kurang untuk menangkal virus.
Cara terbaik untuk menghindari terpapar virus Corona ini adalah dengan menunda semua perjalanan ke Negara China. Kemudian ingatlah selalu untuk mencuci tangan dengan sabun, hindari menyentuh area mata, hidung dan mulut dengan tangan kotor. Bersihkan area yang sering disentuh dan dipegang dengan disinfectant secara teratur.
Bagaimana dengan binatang kesayangan kita? Tenang Observer, sampai saat ini belum terbukti jika binatang bisa terpapar Virus Corona.
Jadi, tetap waspada, jagalah selalu kebersihan dan jangan lupa minum vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
