The Observer

Arloji Seharga Property, Kenapa?


Yang Harus kamu Pahami Wahai Para Kolektor, atau mereka yang bercita-cita menjadi kolektor Arloji. Apa sih Chronograph, Perpetual Calendar dan Tourbillon?


arloji
                                                                   Omega Speed Master

Mungkin ada di antara obeservers yang mulai berniat mengkoleksi arloji , atau bahkan sudah menjadi kolektor arloji. Kadang kita suka bertanya tanya, apa sih yang sebenarnya bikin harga sebuah jam bisa amat tinggi melebihi harga mobil? Di artikel ini saya mau membahas tentang beberapa teknologi yang menyebabkan harga sebuah arloji menjadi sangat tinggi.

Lets starts with,

a. Chronograph

Obeserver pasti sering dengar istilah arloji chronograph. Apa sih sebenarnya chronograph itu? Sebenarnya chronograph berasal dari kata chrono yang artinya waktu dan graph yang artinya alat. Jadi jam chronograph adalah jam tangan yang dilengkapi fitur pengukur waktu atau yang kita kenal dengan stopwatch. Chronographs dapat melacak berlalu waktu (detik, menit dan – pada beberapa model – bahkan jam berlalu), serta waktu.

                                                                                                                                              Jam Chronograph

Jam chronograph biasanya mempunya dua sampai tiga subdial pada dial utamanya. Subdial ini berfungsi untuk detik jam, dan penunjuk waktu dalam menit. Pada jenis tiga subdial, biasanya subdial ketiga adalah penunjuk jam dalam satuan 12 atau 24 jam.

Jarum detik besar di dial utama, seringkali terdiam saja di angka 12 dan tidak bergerak. Karena jarum detik besar ini adalah jarum untuk detik stopwatch. Kita bisa mengaktifkan jarum detik stopwatch dengan menekan tombol sebelah kanan (atas) dari crown yang sejajar angka dua, dan untuk stop jarum detik stopwatch ini, tekan kembali tombol tersebut, maka jarum detik stopwatch akan berhenti. Untuk mengembalikan jarum detik pada tempat awalnya (reset), tekan tombol sebelah kiri crown yang sejajar angka empat.

Untuk mengoptimalkan fungsi chronograph, kebanyakan jam tangan chronograph memiliki bezel khusus dengan tanda yang dapat digunakan untuk menunjukkan informasi tambahan, dan tipe paling umum bezel yang ada pada chronograph adalah tachymeter. Tachymeter adalah skala yang dapat digunakan untuk menghitung kecepatan berdasarkan waktu tempuh

                     Jam Chronograph – Omega Speed Master

b. Perpetual Calendar

                                                                Audemars Piguet Royal Oak Perpetual Calendar

Kalau observer punya arloji, 98% pasti pilih yang ada kalendernya. Kemudian tiap di bulan-bulan tertentu yang jumlah harinya kurang dari 31, Observer harus menyesuaikan lagi kalendernya. Nah, tapi kalau arloji Observer sudah menggunakan system Perpetual Calendar, maka tidak usah ada lagi acara menyesuaikan kalender arloji.

Perpetual calendar yang dipopulerkan oleh Abraham-Louis Breguet, adalah sebuah fitur kalendar abadi yang sudah diprogram sedemikian rupa agar kalender berjalan otomatis menyesuaikan dengan kalender di dunia nyata. Jam dengan perpetual calendar, sudah dibekali program yang otomatis mengikuti kalender dalam 1 abad (100) tahun, termasuk tahun kabisat juga dimasukan kedalam programnya. Jadi kita tidak perlu menyesuaikan tanggal di jam tangan selama 1 abad lamanya. Tanggalnya akan berubah secara otomatis tiap akhir bulan termasuk tanggal 29 Februari pada tahun kabisat.

Arloji dengan fungsi ini termasuk dalam level “Grande Complication”, artinya Arloji ini memiliki tingkat kerumitan yang paling tinggi. Untuk menciptakan fungsi ini bukanlah pekerjaan yang mudah, dibutuhkan keahlian dan ketepatan, perhitungan dan design yang rumit. Konon untuk fungsi Perpetual Calendar sendiri saja dibutuhkan tambahan sekitar 100 bagian pada mesin arloji.

c. Tourbillon

                           Breguet Tourbillon Messidor

Tourbillon dalam Bahasa Perancis berarti angin puyuh, merupakan variasi dari escapement yang didesain untuk meningkatkan akurasi dari jam dengan mengurangi pengaruh gravitasi pada escapement. Tourbillon ditemukan pertama kali oleh Abraham-Louis Breguet pada tahun 1795. Awalnya, Breguet menciptakan Tourbillon karena dia melihat akurasi sebuah jam kantong (saat itu belum ada jam tangan) sangat dipengaruhi oleh gaya grativasi bumi. Posisi jam kantong biasanya diletakkan secara horisontal (menggantung) baik pada saat digantungkan di baju ataupun saat disimpan. Posisi yang konsisten seperti ini memberi pengaruh kepada mekanisme movement saat berdetak, yaitu gaya tarik ke bawah (gravitasi). Untuk mengatasi masalah ini, salah satu jalan adalah dengan membuat balance wheel, balance spring dan escapement berputar 180 derajat. Desain escapement Tourbillon yang bergerak berputar ternyata dapat mengurangi gaya tarik yang terjadi dan secara langsung berdampak pada tingkat akurasi. Nah, Tourbillon ini dikembangkan untuk meningkatkan akurasi sebuah jam. Jadi, bisa dibilang bahwa jam dengan teknologi Tourbillon sangat akurat.

Banyak hal yang membuat jam Tourbillon menjadi sangat mahal. Pertama adalah tingkat kerumitan dalam mendesain dan juga pembuatannya. Komponen-komponen dalam jam Tourbillon sangat kecil. Proses perakitannya juga harus sempurna tanpa kesalahan sedikit pun. Apabila Tourbillon tidak berfungsi dengan baik ketika dicoba karena kesalahan kecil saja, maka jam tersebut harus dibongkar secara keseluruhan untuk kemudian dirakit kembali.

Selain proses pembuatan yang sangat rumit dan waktu yang relatif lama, komponen jam Tourbillon biasanya menggunakan material yang ringan namun kuat seperti Titanium dan batu Ruby. Bahan-bahan jam tangan lain biasanya juga menyesuaikan. Seperti lapisan emas, berlian, kulit berkualitas premium, dan sebagainya. Jadi, jam Tourbillon memang merupakan jam tangan mewah dan berkualitas bahkan dianggap menjadi sebuah karya seni tinggi.

Hampir semua jam dengan Tourbillon selalu mengutamakan penampakan bagian ini dengan tingkat estetika yang tinggi dan seringkali menjadi penarik utama penampilan sebuah jam tangan. Ada sebuah rasa yang berbeda ketika melihat sebuah tourbillon berdetak dan berputar secara konstan. Keberadaan Tourbillon seolah menampilkan kejayaan kemampuan dan estetika yang tinggi dari para master watchmaker.
Mungkin karena tingkat kerumitan dan estetika yang tinggi, maka hampir semua jam Tourbillon bernilai mahal. Sebuah jam Tourbillon sederhana buatan Swiss dihargai minimal US$ 42,000, dengan hitungan kurs 1 US$=13.750 maka harga jam tangan yang katanya sederhana ini bisa mencapai Rp 577.500.000,- ! fantastis sekali ya. Bahkan harga itu mencapai batas hingga jutaan dollar ketika kemudian arloji tourbillon ini memiliki beberapa feature tambahan seperti Minute repeater, chronograph dll.

                                                Chopard L.U.C Tourbillon Baguette

Chopard L.U.C Tourbillon Baguette, yang merupakan salah satu jam termahal di dunia juga sudah menggunakan mechanism Tourbillon ini.
Berbeda dengan mobil yang harganya menyusut, Arloji bisa menjadi barang investasi yang nilainya bertahan, bahkan meningkat jika arloji anda merupakan seri limited edition ataupun edisi khusus suatu event.

Banyak teman saya yang membongkar lemari ayah/ibunya dan mendapatkan arloji branded dari 30-40 tahun ke belakang, ketika arloji ini dibawa ke pihak yang mengerti, arloji tersebut mendapat penawaran harga yang sungguh menggiurkan. Tidak perlu sampai merk yang menembus ratusan juta, brand-brand swiss first entry juga bisa memiliki harga tinggi jika kondisi bagus dan dicari oleh kolektor.

Jadi, siap-siap ya earn money while bongkar-bongkar lemari……… atau mulailah menjadi kolektor jam serius.

Exit mobile version