The Observer

Co Living Favorit Para Digital Nomad

Penulis: Andria Harahap| Editor: Ratna MU Harahap

Halo Observer, waktu itu saya pernah bahas mengenai digital nomad yang semakin merajalela sekarang. Ditambah dengan kondisi pandemi, sehingga bekerja secara remote semakin wajar dilakukan. Di Amerika Serikat sendiri diperkirakan 50% dari jumlah pekerjaakan bekerja secara remote pada tahun 2027 nanti.

Di Indonesia,kondisi ini pun sudah semakin jamak terjadi.Makin banyak orang yang bekerja secara remote, yang memungkinkan mereka bekerja dari mana saja. Hal ini banyak dimanfaatkan oleh pengusaha hotel, café dan airBnB, yang menyediakan paket longstay dengan harga yang sangat terjangkau. Namun ternyata kebanyakan para pekerja digital nomad lebih memilih tinggal di co living spaces, dengan alas an suasana yang lebih hangat,kemudahan bertemu dan menjalin network dengan sesame penghuni dan fasilitas yang terasa lebih “rumah” daripada di hotel seperti misalnya fasilitas dapur yang bisa dimanfaatkan untuk memasak.

Karena saya tertarik untuk terjun ke dunia usaha property,tentu saja peluang ini terlihat menarik dimata saya, sehingga saya pun mulai melakukan survey online terhadap tempat-tempat co living yang menjadi lokasi favorit para digital nomad berdasarkan sebuah forum online.Berikut adalah beberapa tempat yang saya anggap menarik.

Sun and Co.

Sun and Co ini terletak di Jávea, Spanyol dan merupakan tempat dengan konsep co living pertama di area mediterania. Tempat ini merupakan rumah kuno dari abad ke 19 yang merupakan milik kakek dari salah seorang foundernya.

ALESHA1

Salah satu hal yang menjadi cirri khas adalah,setiap senin mereka mengadakan“family meeting” dengan para penghuni yang tujuannya adalah menentukan event apa saja yang akan diadakan minggu tersebut. Tentu saja hal ini membuat para penghuni memiliki sebuah tempat dimana mereka bisa berkreasi sekaligus menjalin relasi.

Sun and Co juga memfasilitasi beragam kegiatan seperti cooking clas,wine tasting dan tour sepeda.

Mokrin House

Mokrin House terletak di utara Serbia, dan bisa digunakan untuk tamu individu ataupun group. Keunggulan dari Mokrin House, selain fasilitas lengkap, penghuni juga akan mendapat makan 3 kali sehari. Walaupun harga di sini cukup terjangkau, namun Mokrin House menawarkan kenyamanan yang sama dengan hotel bintang 5 dengan kamar—kamar yang didesain secara serius dan bahkan sampai mendapatkan penghargaan desain interior

Unsettled

Sejak didirikan pada tahun 2016 oleh Michael Youngblood dan Jonathan Kalan, Unsettled telah berdiri di beberapa lokasi seperti Barcelona, Tuscany, Bali dan Cape Town. Di sini kita bisa memilih 2 paket menginap, yaitu paket 2 minggu dan paket 1 bulan, dimana di dalam paket tersebut sudah mencakup beragam aktivitas yang memang akan merubah rutinitas harian menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan. Sampai saat ini Unsettled telah menjadi tempat tinggal bagi ribuan tamu dari sekitar 80 negara yang berbeda.

Outsite

Didirikan oleh Emmanuel Guisset pada tahun 2015, Outsite sampai saat ini telah membuka cabang di 18 lokasi termasuk Bali, Costa Rica, Lisbon, Puerto Rico beberapa kota di Amerika Serikat. Outsite dianggap berbeda karena Outsite menawarkan beragam pengalaman yang berbeda seperti belajar surfing atau ski sesuai dengan daerah dan iklim.

Dari beberapa tempat di atas, ternyata selain tempat yang nyaman,fasilitas yang lengkap, lokasi yang menarik penting juga adanya aktivitas-aktivitas yang diadakan untuk penghuni. Maka, begitu saya ditawarkan untuk membeli unit di Alesha, BSD City saya langsung tertarik dan bahkan langsung survey saat itu juga.

Alesha House ini terdiri dari compound-compound, dan setiap compoundnya terdiri dari 8 unit rumah yang masing-masing memiliki 4 kamar tidur. Ada 2 tipe yang ditawarkan, pertama adalah tipe compound yang memiliki kolam renang di courtyard,sehingga semua penghuni bisa menikmati kolam renang tersebut bersama –sama. Awalnya saya cukup tertarik dengan opsi ini. Namun ternyata tipe lain yang ditawarkan tidak kalah menarik. Kelebihan tipe ini adalah setiap lantai memiliki akses masuk sendiri, sehinga privacy penghuni lebih terjaga. Setiap unit sudah dilengkapi dengan area ruang duduk dan dapur bersama. Sehingga bagi saya yang memang ingin menggunakan tempat ini sebagai co living spaces rasanya layout yang ditawarkan sudah pas sekali.

Keunggulan lain dari Alesha House adalah lokasinya. Tepat di depan Alesha House adalah Vanya Lake,danau buatan seluas 7 hektar, dengan area hijau yang luas yang bisa digunakan untuk jogging ataupun duduk santai. Di sisi danau ini juga merupakan area komersial yang terdiri dari ruko-ruko dengan jenis usaha yang beragam, mulai dari ATM,mini market, café, laundry, sampai jasa ekspedisi semua ada. Otomatis para penghuni Alesha House bisa mendapatkan semua kebutuhan hanya selangkah dari hunian mereka.

Fasilitas pendukung lain seperti AEON Mall, Food Hawker dan ICE BSD yang merupakan area pameran terbesar di Indonesia juga bisa dicapai maksimal 10 menit dari Alesha House.

Target utama yang akan saya bidik bukanlah international digital nomad, melainkan digital nomad versi lokal, yaitu mereka yang memang bekerja di BSD City dan daerah lain di seputar BSD City yang butuh suasana nyaman untuk bekerja, namun tetap berada di tengah kawasan yang bisa memenuhi kebutuhan mereka dengan mudah dan cepat.

Referensi:

forbes.com

travelinglifestyle.net

wifitribe.co

Exit mobile version