Penulis: Andria Harahap | Editor: Ratna MU Harahap

Halo Observer, apakah Observer sudah menonton filim Parasite? Yap, Film yang bergenre Black Comedy ini cukup menarik perhatian publik, dan bahkan meraih penghargaan bergengsi Academy Award sebagai Best Picture alias film terbaik. Dan penghargaan ini merupakan yang pertama kali untuk film Asia dan berbahasa asing. Kalau Observer sudah menonton, Observer pasti ingat apartemen yang dihuni oleh keluarga Kim, yang terletak di lantai semi basement di sebuah kompleks apartemen super padat di Korea Selatan. Sebenarnya bentuk yang sama juga bisa dilihat di film Reply 1988, dimana keluarga Sung Deok Sun juga tinggal di unit semi basement, di bawah rumah keluarga Kim Jung Hwan.

Hiera1

Tempat tinggal yang terletak di lantai semi basement ini biasa disebut juga sebagai Banjiha. Banjiha biasanya dihuni oleh masyarakat kelas bawah, yang tidak mampu untuk menyewa tempat tinggal yang layak. pada dasarnya banjiha merupakan tempat tinggal yang jauh dari kata layak dengan sedikit cahaya yang masuk. Bahkan saking minimnya cahaya, tanaman kecil sejenis succulent sulit untuk hidup. Kondisinya juga lembab karena hanya memiliki jendela kecil yang posisinya rata dengan jalan. Jadi pemandangan penghuni Bajinha adalah kaki dari para pejalan kaki yang lalu lalang di depan jendela mereka. Selain itu Bajinha juga rentan banjir apalagi mengingat posisi mereka yang berada di bawah puluhan unit apartemen yang ada di atasnya.

Hiera2

Hiera3

Hiera4

Bajinha sendiri awalnya dibangun bukan sebagai hunian, melainkan antisipasi dari Pemerintah Korea Selatan di awal tahun 1970an ketika sedang memanas konflik dengan Korea Utara, sebagai bunker darurat tempat berlindung warga apabila terjadi perang nuklir ataupun serangan bom dari Korea Utara.

Awalnya pemerintah melarang penggunaan Bajinha sebagai tempat tinggal, namun dengan meningkatnya demand hunian murah maka para pemilik gedung ataupun pengelola apartemen akhirnya memutuskan untuk menjual dan menyewakan Bajinha yang ada di gedungnya.

Meskipun Korsel merupakan salah satu negara dengan ekonomi terbesar di urutan ke-11 dunia, perumahan bagi warga miskin masih jadi masalah yang tak kunjung terselesaikan di negara itu. Untuk para pekerja muda rasio kemampuan sewa terhadap pendapatan masih berkisar 50 persen. Kondisi ini membuat banjiha jadi alternatif hunian terjangkau dengan sewa bulanan sekitar 540.000 won atau sekitar 453 dollar AS per bulannya. Cukup terjangkau bagi para pekerja muda dengan rata-rata gaji sekitar 2 juta won atau 1.679 dollar AS per bulan.

Namun kejadian banjir bandang yang terjadi pada awal Agustus 2022 lalu yang menelan 13 korban jiwa penghuni Banjiha, membuat Pemerintah Seoul berkomitmen untuk memindahkan masyarakat yang tinggal di apartemen bawah tanah atau ‘bajinha’. Pemerintah Seoul tidak akan lagi memberikan izin untuk membangun banjiha dan secara bertahap akan mengubah apartemen yang ada, bahkan ke depannya ruang bawah tanah dan semi ruang bawah tanah (banjiha) tidak akan diizinkan untuk digunakan sebagai tempat tinggal.

Kondisi Bajinha ini tentu saja bagaikan bumi dan langit apabila dibandingkan dengan Cluster terbaru dari Sinarmas Land yang kali ini bekerja sama dengan Mitbana, yang merupakan perusahaan gabungan antara Mitsubishi Corporation – Jepang dan Surbana Jurong- Singapura. Bayangkan, 3 perusahaan yang sudah memiliki nama dan reputasi luar biasa bersatu untuk menghadirkan sebuah produk. Tentu Produk yang akan dihadirkan juga bukan produk biasa – biasa.

Hiera5

Cluster Hiera ini ingin menerapkan sebuah konsep kehidupan yang holistic, dimana kenyamanan penghuni secara keseluruhan menjadi fokus dari dibangunnya cluster ini. Bisa dibilang Hiera merupakan salah satu hunian dengan fasilitas penunjang terlengkap yang sangat memudahkan aktivitas dan mobilitas, namun tetap memperhatikan faktor kenyamanan lingkungan.

Hiera6

Tentu saja lokasi memegang peran penting, karena lokasi Hiera ini sangat strategis, sehingga dari sisi lokasi bisa dibilang Hiera menang mutlak. Bayangkan, Hiera terletak di antara 2 akses tol dan jalur kereta api, sehingga akses untuk menuju pusat kota Jakarta sangatlah cepat dan mudah. Apalagi pengembang juga mendesain Hiera sebagai hunian yang mendukung gaya hidup masa kini yang serba sat set. Pengembang membangun Hiera dengan tujuan utama agar penghuni bisa mencapai beragam lokasi untuk aktifitas harian mereka hanya dalam waktu 15 menit.

Hiera7

Sehingga Hiera dibangung dengan sangat memperhatikan konsep transit-oriented, dimana penghuni Hiera juga akan merasakan lengkapnya sarana transportasi publik untuk bepergian jarak jauh, namun juga dilengkapi dengan non motorised infrastruktur, sehingga untuk jarak dekat peghuni bisa mencapainya dengan berjalan kaki, bersepeda ataupun naik shuttle bus. Dan semua bisa dijangkau dalam waktu 15 menit. Bayangkan berapa banyak waktu yang bisa dihemat oleh para penghuni Hiera.

Hiera8

Hiera9

Namun, bukan berarti dengan segala kemudahan dan akses transportasi ini Hiera menjadi sebuah hunian yang hiruk pikuk. Sebaliknya, anda akan menemukan sebuah surga kecil di dalamnya karena Hiera dikelilingi oleh Green Loop atau jalur hijau selebar 9 meter yang didedikasikan khusus untuk pengendara sepeda dan pejalan kaki. Bayangkan, sebagai penghuni Hiera kita bisa menikmati Car Free Day Everyday!

Penasaran ngga sih Observer? Kalau saya sih jelas penasaran banget, sampai saya langsung cepat-cepat bikin janji dengan sales untuk mendapat informasi lebih lanjut. Takutnya begitu niat beli muncul, tapi produk sudah soldout seperti produk produk Sinarmas Land lainnya.

About Author

administrator

Property Observer adalah portal yang memberi informasi secara up to date dan informatif, baik dalam segi lifestyle , bisnis, dan segala jenis aspek kebutuhan. Namun dari semua itu ada satu aspek yang sangat di butuhkan oleh manusia yaitu property.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *