Penulis: Andria Harahap | Editor: Ratna MU Harahap
Halo Observer, sudah siap-siap untuk menentukan destinasi liburan akhir tahun? Kemanakah anda akan berlibur? Apakah ke negara tetangga seperti Singapura atau Thailand, atau agak jauh sedikit ke Eropa dan Amerika Serikat? Di artikel ini saya akan membahas mengenai satu negara yang bisa menjadi pilihan untuk destinasi wisata akhir tahun, yaitu Iran.
Mungkin untuk sebagian Observer yang tumbuh di era 80’an, Iran identic dengan perang. Ya pada masa itu rasanya semua berita dan media sibuk membahas perang Iran & Irak yang berlangsung cukup lama. Apalagi kemudian banyak negara yang ikut terseret ke dalam konflik ini. Awalnya saya juga skeptis, mana mungkin bisa liburan ke Iran, mau lihat apa di sana, apakah masih ada konflik-konflik di sana, apakah cukup aman di sana.
Tapi, kemudian ketika sedang browsing destinasi liburan, saya melihat list hotel yang menjadi Top 25 di situs trip advisor, dan ternyata ada hotel yang berlokasi di Iran masuk dalam list tersebut. Tentu saja saya penasaran dan langsung mengklik link hotel tersebut, yaitu Saraye Ameriha Boutique Hotel.
Hotel ini terletak di wilayah Kashan yang terletak di Iran Utara yang memiliki karakteristik yang unik karena merupakan daerah oase di tengah padang pasir, seakan terletak di dalam pagar tanaman hijau di tengah padang pasir.
Bangunan Saraye Ameriha Boutique Hotel ini merupakan bangunan tertua kedua di Kashan. Usia bangunan ini sudah sekitar 300 tahun, dan memiliki sejarah yang sangat panjang. Dahulu, bangunan ini dinamakan Ameriha House dan merupakan kediaman dari Gubernur Kashan yang sangat terkenal, yaitu Saham-o-Saltaneh. Ia memegang peran penting dalam perdagangan di “Jalur Sutera”. Salah satu ruangan di hotel ini merupakan tempat Saham-o-Saltaneh mengadakan pertemuan-pertemuan penting. Sedangkan bagian dalam digunakan untuk tempat tinggal. Keturunan Saham-o-Saltaneh kemudian membangun bangunan-bangunan baru di sekitar rumah utama, dan sampai saat ini area ini memiliki 7 bangunan besar mengelilingi halamn dalam yang luas.
Pada tahun 1999, dalam rangka perbaikan dan pelestarian budaya Kashan, Ameriha House diprestorasi oleh sekelompok ahli yang dengan sangat hari-hati mengembalikan bangunan ini berdasarkan layout dan desain awal. Proyek ini selesai pada tahun 2014, dan dengan nama baru Saraye Ameriha Boutique Hotel, area ini beralih fungsi menjadi sebuah butik hotel, dengan total kamar berjumlah 27. Kamar-kamar ini terbagi menjadi Type Presidential, Type Royal dan Type Suite. Beragam fasilitas juga dihadirkan seperti Sohrab Sepehri Gallery, Hall of Mirror Restaurant, dan toko-toko yang menjual perhiasan serta souvenir.
Yang lebih seru, hotel ini juga mengadakan tour untuk para tamu, dimana seorang guide professional akan menceritakan sejarah dari Saraye Ameriha Boutique Hotel, sampai ke detail-detail dan lorong-lorong rahasia yang ada di dalamnya. Setelah itu, peserta juga akan mengikuti ritual dari tradisi kuno di Iran dimana mereka sudah mempersiapkan sebuah ramuan dari rempah-rempah yang digunakan para tamu ketika mereka mengucapkan 3 keinginan mereka.
Jadi, pengalaman yang ditawarkan oleh Saraye Ameriha Boutique Hotel ini bukan saja pengalaman tinggal di sebuah hotel mewah, namun juga kita seakan dibawa untuk menyusuri sejarah dan budaya tradisional Iran untuk menghadirkan sensasi pengalaman yang berbeda.
Semakin tertarik saya untuk memasukan Iran ke dalam destinasi liburan akhir tahun. Apalagi ternyata karena lokasi dan kontur areanya, Iran memiliki beragam objek wisata seperti pantai yang indah, gurun pasir yang menakjubkan dan area hutan yang luas.
Memang mungkin untuk tamu-tamu terutama dari barat, banyak penyesuaian yang harus dilakukan ketika berwisata ke Iran, seperti aturan untuk mengenakan pakaian yang longgar dan tertutup serta anjuran untuk menutup rambut namun ternyata ketika mereka sudah sampai di Iran mereka menganggap bahwa aturan-aturan ini merupakan harga yang sesuai untuk bisa menikmati Iran. Dari beberapa artikel yang saya baca, turis-turis asing ini merasa nyaman dan aman bepergian di Iran, dan kondisi di Iran sendiri sudah jauh dari kondisi carut marut akibat perang.
Sumber:
