Penulis: Firsa Amanda | Editor: Ratna MU Harahap

BALURAN1

Salah satu tempat yang menakjubkan di Indonesia adalah Taman Nasional Baluran. Taman Nasional Baluran ini terletak diantara Kabupaten Situbondo dan Banyuwangi, Jawa Timur. Taman Nasional ini bernuansa savana hingga mendapatkan julukan sebagai “Africa Van Java” karena suasananya membuat seolah-olah kita sedang berada di negara Afrika.

Di Taman Nasional Baluran, Observer bisa merasakan wisata bersama hewan-hewan liar yang menjadi tantangan tersendiri untuk menguji adrenalin. Sebab di Taman Nasional Baluran memiliki ekosistem asli yang dikelola oleh system penelitian ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.

Luas kawasannya memiliki ±25.000 hektar, yang mencakup hutan musim (hutan ini akan mengering pada saat kemarau), hutan mangrove dimana hutan ini terletak 3 km dari savana, hutan hijau, dan sisanya didominasi oleh hamparan savana.

Taman Nasional Baluran 511 jenis flora dan 69 jenis fauna yang dilindungi. Flora dan fauna yang ada dalam Taman Baluran Indonesia itu seperti jenis tumbuhan eksotik, jenis tumbuhan penghasil obat, jenis tumbuhan yang hidup pada ekosistem mangrove, rusa, merak hijau, burung enggang cula atau rangkong badak, burung julang emas, banteng, dan masih banyak lagi.

BALURAN2

Khusus untuk Observer yang benar-benar ingin bertemu dan dikelilingi oleh hewan-hewan liar yang ada di Baluran, Observer wajib mengunjungi savana bekolnya. Savana bekol adalah icon dari Taman Nasional Baluran karena memiliki karakteristik yang beragam dan memiliki sifat hampir sama dengan hutan musim. Ketika musim hujan di Savana Bekol ini Observer dapat melihat banyak hewan seperti salah satu contohnya adalah rusa yang sedang makan rerumputan. Perlu diperhatikan ya jika Observer mengunjungi Savana Bekol ini karena ini merupakan alam yang liar, maka tak jarang Observer akan menemukan ular dan kawanan banteng yang akan datang.

Karena memiliki kawasan yang sangat luas, hal inilah yang membuat Taman Nasional Baluran menjadi salah satu taman nasional pertama di Indonesia. Belum cukup keindahannya sampai disitu, di dalam Taman Nasional Baluran terdapat kawasan yang memiliki daya tarik lainnya seperti :

BALURAN3

  1. Gunung Baluran

Memiliki ketinggian 1.247 meter di atas permukaan laut,ketika Observer mengunjungi Gunung Baluran, Observer dapat menemukan kaldera sepanjang kurang lebih 600 meter dan sumber mata air Kacip yang tidak pernah kering.

BALURAN4

2. Pantai Bama

Setelah disuguhkan dengan banyak keindahan dari daratannya, tidak lupa bahwa di Baluran ini menyuguhkan kita dengan adanya pemandangan bawah laut yang sangat luar biasa yang bernama Pantai Bama. Observer dapat melakukan snorkelling untuk membuktikan keindahan lautnya secara langsung, dan dapat bertemu kera abu.

 

3. Pantai Bilik Sijile

Terletak di sebelah utara perairan Taman Nasional Baluran, pantai ini dinamakan Bilik Sijile yang diambil dari Bahasa Madura “sejile” artinya lidah, karena memiliki daya tarik ketika saat air surut. Karena pada saat itu akan tampak daratan pasir putih yang mirip seperti lidah. Di dalam pantai ini juga terdapat hutan mangrove yang sangat mempesona untuk di eksplorasi.

BALURAN6

Cukup menarik bukan Taman Nasional Baluran ini! Setelah membahas daya tarik dari Taman Nasional Baluran, sekarang kita akan bahas mengenai tips dan hal-hal yang harus diperhatikan ketika Observer akan mengunjungi tempat ini.

1. Sangat disarankan untuk menggunakan sepatu

Lagi-lagi karena tempat ini merupakan kawasan yang liar, karena itu hindari untuk menggunakan sandal jepit dan lain sebagainya agar dapat berwisata dengan nyaman dan aman. Apalagi ketika mengunjungi Savana Bekolnya.

2. Dilarang membuang sampah sembarangan

Untuk larangan yang satu ini rasanya kita semua sudah tau betul, karena Taman Nasional Baluran ini sangat menjaga kebersihan dan kelestarian yang dimilikinya. Jadi pastikan untuk tidak pernah membuang sampah sembarangan ya Observer!

3. Melakukan reservasi secara daring

Saat ini karena adanya pandemic, untuk mengunjungi Baluran membutuhkan surat antigen yang menyatakan bahwa Observer ini negative ya pastinya setelah itu Observer dapat reservasi melalui link: https://bit.ly/FormKunjunganTNBaluran. Dilakukannya reservasi secara daring karena tempat wisata ini membatasi kunjungan hanya 950 wisatawan per hari.

4. Jangan memberikan makanan kepada satwa

Sebab terdapat larangan untuk member makan para satwa yang berada di kawasan pelestarian alam. Untuk Observer yang makan di Taman Nasional Baluran ini pun hanya boleh makan di area yang sudah ditentukan. Area tersebut adalah kantin yang sudah disediakan, dimobil sendiri, atau di area piknik yang terletak di Pantai Bama.

5. Jangan ngebut dalam mengendarai kendaraan

Tahukah Observer, untuk mengendarai kendaraan di kawasan Taman Nasional Baluran ini tidak boleh lebih dari 20 kilometer per jam. Hal ini disebabkan satwa-satwa di sana sangat pemalu dan takut ketika mendengar suara mesin mobil atau motor, maka mereka akan langsung bersembunyi. Saran yang terbaik adalah Observer berjalan kaki agar lebih terasa sensasi yang disuguhkan disini.

Harga tiket masuk untuk mengunjungi Taman Nasional Baluran ini sebesar Rp 16.000 per wisnus pada pada hari biasa, dan Rp 18.500 pada haril ibur. Biaya parkir untuk wisman dan wisnus adalah Rp 5.000 untuk kendaraan roda dua, kendaraan roda empat Rp 10.000, dan Rp 50.000 untuk kendaraan roda enam. Sedangkan untuk wisman adalah Rp 165.000 di hari biasa, Rp 240.000 di hari libur. Jam operasionalnya setiap hari setiap hari pukul 07.30-16.30 WIB.

Note: Harga dan jam operasional bias berubah sewaktu-waktu.

BALURAN7

Akses untuk menuju Taman Nasional Baluran:

1. Naik Bus: Observer bisa memilih Bus Jurusan Jakarta-Banyuwangi via Situbondo. Perlu diperhatikan kebanyakan Bus jurusan Jakarta-Banyuwangi lewat Jember. Jika seperti ini, Observer akan di turunkan di Terminal Probolinggo. Dari terminal, bisa naik Bus Banyuwangi via Situbondo dan turun di pintu masuk Taman Nasional Baluran.

Jika Observer tidak ingin naik Bus dua kali, bias menaiki Bus jurusan Jakarta-Denpasar. Biasanya, armada ini akan menggunakan jalur Situbondo. Observer bias langsung turun di Pintu masuk TN Baluran.

2. Naik Kereta: turunlah di Stasiun Banyuwangi Baru, lalu melanjutkan perjalanan menggunakan bus dengan jurusan Terminal Sri Tanjung-Ketapang, lalu ganti lagi dengan bus jurusan ke Surabaya. Katakan dari awal kepada sopirnya untuk menurunkan Observer di depan pintu gerbang Taman Nasional Baluran.

3. Naik Pesawat: Dari Bandara Juanda, Observer bias menggunakan Bus Damri jurusan Juanda-Bungurasih. Dari terminal Bungurasih, Observer naik Bus Banyuwangi via Situbondo dan turun di pintu masuk TN Baluran.

4. Naik Kendaraan Pribadi: Observer bias melaju dengan melewati Banyuwangi-Batangan, dilanjut menuju Bekol. Alternatif lainnya adalah Observer melewati Situbondo-Batangan. Setelah memasuki Bekol, Observer  akan menemukan pintu masuk Taman Nasional Baluran.

Image & Referensi:

kompas.com

cnnindonesia.com

kumparan.com

javatravel.net

pewe.id

phinemo.com

idntimes.com

About Author

administrator

Property Observer adalah portal yang memberi informasi secara up to date dan informatif, baik dalam segi lifestyle , bisnis, dan segala jenis aspek kebutuhan. Namun dari semua itu ada satu aspek yang sangat di butuhkan oleh manusia yaitu property.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *