So, you got yourself an awesome apartment with dreams to become a successful entrepreneur then BOOM! Came Covid-19!
Adakah diantara Observer yang baru saja membeli property, seperti misalnya membeli apartemen atau SOHO yang dianggap dapat mendukung cita-cita Observer untuk menjadi pengusaha sukses lalu tetiba harus menghadapi kenyataan perekonomian terhantam Covid?
Saat ini memang bukan masa terbaik untuk memulai usaha. Ekonomi Indonesia bukan saja tidak tumbuh tetapi bahkan diambang resesi. Pada hari Rabu 5 Agutsus 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2020 sebesar minus 5,32 persen dibandingkan triwulan II-2019, atau year on year (yoy). Dibandingkan dengan triwulan I-2020, atau quarter to quarter (qtq), angkanya minus 4,19 persen.
Artinya, kekuatan masyarakat untuk membeli semakin menurun, apalagi untuk membeli barang-barang secondary atau bahkan barang-barang tersier. Jadi, apabila Observer sedang berusaha menjual produk atau jasa Observer, siapkan berbagai strategi untuk menghadapi kenyataan ini. Beberapa strategi bertahan pernah kita ulas dalam artikel “Menghadapi Pandemi Dengan Fighting Spirit Yang Super”.
Tetapi, selalu ada dua sisi mata uang. Selain memperjuangkan omzet, Observer juga harus memperhatikan pengeluaran Observer, apalagi apabila Observer memiliki cicilan untuk Apartemen Observer.
Berikut, beberapa ide yang dapat Observer lakukan untuk menghemat biaya:
1.Gunakan Fasilitas Keringanan Dengan Maksmimal
Melalui Peraturan OJK (POJK) Nomor 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Sebagai Kebijakan Kontersiklus, OJK memperkenankan debitur perbankan dengan nilai kredit di bawah Rp 10 miliar untuk mengajukan dan mendapatkan keringanan kredit. Tapi, dari pengalaman saya, Observer benar-benar harus berusaha keras berbicara dengan petugas Bank untuk mendapatkan fasilitas ini. Tetapi, apabila memang diperlukan, kenapa tidak? Selain KPR, coba teliti lagi klausa asuransi Observer. Beberapa perusahaan asuransi menawarkan fasilitas waiver bagi pemegang polis yang mengalami kesulitan keuangan. Lazimnya, fasilitas ini Observer beli dan bayar semenjak Observer memegang polis tersebut dan tidak serta merta dapat Observer dapatkan secara mendadak. Jadi periksa kembali polis asuransi Observer dan check apakah Observer memiliki fasilitas ini. Jika tidak, coba bicarakan dengan agen asuransi Observer mengenai kemungkinan mendapatkan fasilitas ini.
2. Kurangi order makanan, membeli makanan jadi dan masak sendiri
Tanpa disadari, delivery fee untuk order makanan bisa menjadi besar. Apabila 2 kali Observer order makanan, 7 hari dalam 1 minggu dengan rata-rata delivery fee/ order fee sebesar Rp. 10,000, maka setiap bulan Observer sudah mengeluarkan Rp. 560,000 untuk delivery / order fee saja. Belum lagi, membeli di restoran, pasti lebih mahal dibandingkan membuat sendiri di rumah.
3. Disiplin Dengan Daftar Belanja
Buat daftar belanja sebelum ke supermarket atau ke pasar untuk memastikan pengeluaran saat itu sesuai anggaran.
4. Menilik dengan teliti automatic subscriptions di credit card / aplikasi
Tanpa disadari kita sering berlangganan aplikasi yang sebenarnya jarang kita pakai dan tagihannya langsung masuk ke kartu kredit kita sehingga sering tidak terkontrol. Periksa lagi subscriptions Observer dan hentikan subscription yang tidak mendesak saat ini.
Dalam kasus saya, tanpa disadari, saya berlangganan beberapa aplikasi yang sudah tidak pernah saya gunakan: aplikasi dokumentasi riset sebesar USD 17.99 per bulan, aplikasi edit foto sebesar USD. 9.99 per bulan dan beberapa aplikasi lain yang kalau dijumlahkan dan dicancel, saya bisa melakukan penghematan hingga kurang lebih Rp. 600,000 per bulan!
5. Memanfaatkan Hiburan Gratis
Memang, berlangganan channel-channel hiburan melalui aplikasi di handphone sangat mudah dan nyaman. Nonton pun tanpa potongan iklan. Tapi, demi penghematan, sementara, Observer bisa memilih opsi hiburan gratis yang tersedia untuk menghemat pengeluaran.
Saya tetap yakin, badai pasti berlalu. Tapi, sambil menunggu saat itu tiba, mari kita siapkan diri kita sendiri dari berbagai hal, termasuk, kesiapan financial menghadapi krisis yang belum dapat diprediksi kapan akan berakhir. Stay safe and stay healthy everyone.
