Penulis: Sianty Handoko | Editor: Ratna MU Harahap
Korea Selatan merdeka pada tanggal 15 Agustus 1945, sedangkan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, yang artinya Korea Selatan merdeka 2 hari sebelum Indonesia.Korea Selatan dan Indonesia sama-sama dijajah oleh Jepang, bedanya Indonesia dijajah Jepang hanya selama 3,5 tahun sedangkan Korea Selatan dijajah Jepang selama 35 tahun.Korea Selatan pernah lebih miskin daripada Indonesia, bahkan lebih miskin dari saudaranya Korea Utara.
Tapi sekarang Korea Selatan dijuluki Macan Asia dimana industri, teknologi dan perfilmannya diakui dunia. Lantas pertanyaannya: bagaimana bisa Korea Selatan yang dulunya miskin mengalami lonjakan kemajuan yang begitu dahsyat? Inilah alasannya Korea Selatan bisa begitu maju :
- Korea Selatan focus kepada sumber daya manusia mereka, karena Korea Selatan sadar akan kemiskinan mereka pada saat itu, maka mereka berusaha untuk meningkatkan sumber daya mereka. Pemerintah Korea Selatan menyekolahkan beberapa anak bangsa mereka untuk mempelajari teknologi di Eropa, akhirnya perlahan-lahan mereka mulai bangkit pada saat itu.
2. Korea Selatan menerapkan gerakan cintai produk dalam negeri, meskipun pada saat itu Korea Selatan dibombardir produk China dan produk luar negeri lainnya. Tetapi penduduk Korea Selatan tetap mencintai dan menggunakan produk dalam negeri mereka sendiri, bahkan bisa kita saksikan pada drama-drama korea jika mobil yang digunakan bukan buatan Korea Selatan dan bukan sponsor dapat dipastikan logo mobil tersebut akan di “tutup” dan tidak terlihat, sebuah dukungan yang luar biasa bagi produk dalam negeri mereka.
3. Mereka memanfaatkan bonus demografi. Bonus demografi adalah keadaan suatu negara dimana negara tersebut memiliki usia produktif lebih tinggi disbanding usia non produktif. Usia produktif adalah usia 15 sampai dengan 64 tahun. Korea Selatan mengalami lonjakan ekonomi yang begitu dahsyat ketika bonus demografi mereka sekitar tahun 1990an. Akhirnya Korea Selatan menjadi salah satu negara dengan pendapatan tertinggi di dunia.
Nah, Indonesia juga akan mengalami bonus demografi di tahun 2030 – 2040. Pertanyaannya apakah Indonesia akan mengalami lompatan ekonomi dan menjadi negara maju? Tentunya sangat menarik untuk kita perjuangkan bersama.
Banyaknya jumlah masyarakat yang berusia produktif akan membuat beban hidup menjadi ringan karena penduduk usia non produktif yang harus ditanggung penduduk usia produktif menjadi lebih sedikit. Dengan adanya bonus demografi ini tentunya Indonesia akan mempunyai banyak tenaga kerja usia produktif sehingga pendapatan daerah ataupun nasional (diharapkan) semakin meningkat dan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Jadi, sebagai generasi muda yuk kita bekerjasama dengan semua pihak, bersinergi, untuk memaksimalkan manfaat bonus demografi!
Menjadi negara kelas wahid dunia tentunya merupakan cita-cita segenap warga Tanah Air. Indonesia punya potensi besar untuk mewujudkan hal itu.
Negeri tropis ini memiliki sejumlah modal kuat. Sebut misalnya jumlah sumber daya manusia Indonesia yang melimpah.Selain besarnya jumlah sumber daya manusia, modal kuat lain yang dimiliki Indonesia adalah keragaman budaya. Dengan kekayaan 17.000 pulau, 714 suku, dan lebih dari 1.000 bahasa lokal, Indonesia memiliki anugerah terindah sebagai suatu bangsa.Tak lupa, satu sumber daya lain yang dimiliki Indonesia adalah kekayaan alam. Membentang dari Sabang sampai Merauke, Pulau Miangas hingga Pulau Rote, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang tak dimiliki negara-negara lainnya.Mengolahnya dengan baik dan memanfaatkannya secara optimal akan memberikan keuntungan yang luar biasa. Satu hal yang sedang menjadi hits dan dibahas di Kompas minggu 27 Juni 2021 adalah tenun endek yang dipesan oleh rumah mode Christian Dior. Sejak digunakan oleh Dior pengrajin kain endek di Bali sudah, kewalahan memenuhi pesanan. Itu baru satu jenis kain sementara masih banyak jenis sumber daya lain yang dimiliki Indonesia.
Hakikat kekayaan Indonesia adalah besarnya sumber daya manusia, keragaman budaya, dan indahnya alam sudah selayaknya diikuti dengan persistensi dari setiap individu untuk bergerak. Langkah bersama dan tentunya dukungan pemerintah, untuk memberikan kebijakan-kebijakan dan menjadi mediator yang tangguh, dapat memastikan misi menjadi negara tangguh bisa terwujud.
