Orang Brazil ternyata lebih tidak tepat waktu dibandingkan orang Indonesia!
Menurut salah satu artikel yang pernah saya baca, ternyata orang Brazil, terutama mereka yang berasal dari Rio De Janeiro, adalah salah satu orang yang paling tidak ontime. Wah, cukup kaget juga, saya pikir orang Indonesia adalah orang yang paling selow dalam urusan waktu. Ternyata orang Rio lebih parah dari kita.
Datang on time pada sebuah acara atau pesta akan dianggap awkward oleh orang Rio, mungkin hampir sama awkwardnya dengan datang ke acara sebagai tamu tak diundang.
[URIS id=6464]
Dr Jaqueline Bohn Donada, professor dari departemen English literature di Technological Federal University of Paraná’s Curitiba di Brazil menjelaskan bahwa mungkin kebudayaan ini terbentuk dari kebudayaan kehidupan yang lambat dan santai , life’s a beach, yang menjadi akar dari penduduk Rio. Selain itu, hal ini juga makin parah karena dikombinasikan dengan kondisi lalu lintas Rio yang cukup parah dan kebiasaan lain untuk saling menyapa dan chit chat dengan kenalan yang tak sengaja bertemu di jalan.
[URIS id=6468]
Walaupun begitu, hal ini menjadi sebuah hal yang sangat dimaklumi di Rio De Janeiro, yang kadang membuat pendatang atau turis, terutama yang berasal dari negara-negara Eropa cukup shock.
Sebenarnya, kita di Indonesia, terutama Jakarta pun memiliki kebiasaan yang boleh dibilang kurang lebih sama. Penyebab utamanya juga sama, yaitu kemacetan jalan. Terus terang inilah salah satu hal yang membuat hidup di Jakarta menjadi semakin sulit. Urusan pergi ke kantor dan sekolah harus benar-benar diperhatikan waktunya. Tak jarang, lepas subuh kami harus langsung bergegas karena terlambat 10 menit saja akan merubah seluruh rencana dan mood hari itu.
Ini, masih dalam kondisi normal, belum lagi kalau ada hal-hal seperti banjir yang akan semakin mempersulit ruang gerak. Sehingga kami memutuskan untuk mencari tempat tinggal baru yang cocok untuk kami sekeluarga.
Seorang teman mengusulkan untuk survey ke daerah Cibubur. Jujur saja awalnya kami cukup skeptis, mengingat Cibubur merupakan daerah pemukiman yang cukup padat dan terkenal macet. Tapi, teman saya menunjukkan sebuah produk baru yang cukup menarik, yaitu cluster MIAMI. Ketertarikan semakin meningkat ketika kami scroll timeline di IG Miami, melihat-lihat desain rumahnya yang keren !! Bayangkan, di kamar mandi utama, atap di atas bathtub sengaja dibuat dari kaca, sehingga kalau siang hari seakan-akan kita sedang berjemur di pantai, sementara di malam hari kita bisa menikmati pemandangan bintang di langit. Satu hal ini saja sudah membuat saya membulatkan tekad untuk berkunjung ke Kota Wisata.
Di weekend, kami pun mengunjungi Kota Wisata. Jalan utama yaitu jalan Trans Yogi memang cukup padat, tapi kondisi tidak terlalu macet. Yang membuat saya cukup surprise adalah ternyata sebentar lagi akan ada LRT dari Cibubur, bangunan stasiun nya sudah terlihat cukup jelas. Masuk ke Kota Wisata, kami melihat kondisi pembangunan tepat di pintu masuk, dan ternyata itu adalah exit dari Tol CIMACI, yang langsung berhenti di pintu masuk Kota Wisata.
[URIS id=6477]
Sales yang menemui kami langsung menjelaskan kelebihan–kelebihan dari Cluster Miami, lengkap dengan fasilitas–fasilitas di cluster nya seperti club house berdesain modern dan children playground.
Ia juga menjelaskan bahwa dengan tinggal di Kota Wisata, maka begitu banyak fasilitas yang bisa kami nikmati, mulai dari pasar modern, rumah sakit bertaraf internasional, sekolah – sekolah bermutu untuk setiap tingkat pendidikan.
Wah artinya, kalau tinggal di sini , waktu bisa dimanfaatkan dengan lebih efisien. Untuk ke kantor di pusat Jakarta, bisa naik LRT atau lewat tol CIMACI. Anak-anak, bisa mendapatkan pendidikan berkualitas yang lokasinya dekat dari rumah. Resto, Café, tempat les, semua ada di Kota Wisata.
Akhirnya, kami bisa terlepas dari kebiasaan orang Brazil, yang tidak pernah ontime. Walau begitu, di Cluster Miami , kami tetap bisa menikmati sebagian kehidupan pantai yang menyenangkan ala Brazil, tetapi minus ngaret nya!
