Penulis: Santi Apriani | Editor: Ratna MU Harahap

love1

Sesampainya di bioskop, Kai yang masih diekori Alan mengejar Roy dan sampai akhirnya bertemu dengan teman-temannya Roy yang berjumlah kurang lebih 15 orang. Dalam situasi ini, Kai tau maju kena – mundur pun kena, maka dengan kenekatannya Kai memilih maju dan berkelahi dengan sengit. Sejago-jagonya Kai, jika dikeroyok tentu saja akan sulit melawan karena setelah menumbangkan 1-2 orang, orang ke 3 s/d 15 lainnya sudah siap menghantamnya, susah payah melawan akhirnya perkelahian itu bubar karena datang polisi yang langsung berusaha mengejar gank yang suka berkelahi tersebut. Kai harus berterima kasih kepada pemilik café La Crème yang berinisiatif menelepon polisi saat terdapat perkelahian di cafenya, dan walaupun sudah berhasil melarikan diri Polisi sudah memiliki catatan sendiri spot – spot / tempat nongkrong gank rusuh tersebut.

love2

Untungnya Kai dan Alan berhasil kabur karena kondisi luka mereka tidak terlalu parah, beda halnya dengan beberapa anak-anak dari sekolah musuhnya yang sudah pasrah tertangkap karena memperoleh luka yang cukup parah akibat amukan Kai.

love3

Berhasil menghindari kejaran polisi, Kai dan Alan langsung pulang ke rumah Alan (yang merupakan tempat kost dari Kai juga) dan masuk ke kamarnya. Disitu Kai kembali merenungkan ucapan Ana yang berkali-kali mengingatkan Kai (yang kadang membuat Kai jengah) bahwa bergabung di klub gangster tersebut perlahan-lahan akan merubah sifat Kai karena terus-menerus melakukan perkelahian dan tawuran dan sekarang Kai merasa di titik kesadaran penuh bahwa yang dikatakan Ana benar.

Setelah mengobati lukanya, Kai berniat menemui Ana besok di sekolah, meminta maaf dan akan bersungguh-sungguh keluar dari klub ini.

Berita perkelahian Sang Jendral tersebut tentunya dengan mudah tersebar, tentunya karena sang ketua yang bangga karena jendral perangnya berhasil mengalahkan beberapa musuh sekaligus walaupun sudah keburu dibubarkan polisi. Dan Ana mendapatkan ceritanya saat jam makan siang dari Mirza yang selalu cepat mendapatkan informasi mengenai club gangster ‘Z’. Saat Mirza bercerita dengan antusiasnya, Kai datang ke kelas Ana bermaksud menyampaikan permohonan maafnya kepada Ana.

love4

Baru mengucapkan nama Ana “Na….”, dan Ana menoleh ke arah Kai, ucapan Kai terpotong oleh panggilan Bapak Salim sang guru BP yang ternyata tidak datang sendiri namun bersama dengan 2 anggota polisi “Nak Kai, ayo ikut bapak”, tanpa basa-basi salah satu anggota Polisi memborgol tangan Kai dan membawa Kai keluar kelas. Melihat Kai yang diborgol dan dibawa keluar bersama Polisi, Ana menghela nafas dengan sangat berat karena yang dia takutkan akhirnya kejadian juga.

love5

Ternyata Kai dengan mudah teridentifkasi Polisi karena pengakuan dan keterangan yang diberikan Roy yang pada hari itu langsung tertangkap karena dia memiliki banyak luka dan sulit untuk melarikan diri. Roy dapat dengan mudah mengenali Kai karena ternyata berita mengenai Jendral perang yang jago berkelahi dari klub ‘Z’ itu sudah terdengar juga di klub ‘X’.

love6

Setelah melakukan interogasi dan mendengarkan saksi-saksi, akhirnya Kai dan Alan ditahan Polisi. Kejadian itu cukup menghebohkan dan masuk berita di TV dan Koran Lokal (pada masa itu belum zaman smartphone). Walaupun masih kesal karena kebodohan yang dilakukan Kai, namun Ana tidak tega jika tidak mempedulikan Kai karena orang tua Kai marah besar dan menunda datang ke Bandung untuk membesuk anaknya.

love7

Keesokan harinya Ana Bersama dengan Dina bermaksud menjenguk Kai dan Alan dan membawa Pizza kesukaan Kai dan Alan. Ana dan Dina masuk ke kantor Polsek Buah Batu dan mendaftar untuk menengok Kai dan Alan, setelah mendapat izin dari polisi, mereka diarahkan ke salah satu sel yang hanya berukuran 3×5 meter dan didalamnya ternyata ada 5 orang lain yang ditahan bersama Kai dan Alan karena kejahatan / peristiwa berbeda. Miris melihatnya namun menurut Ana ini bisa jadi pembelajaran buat Kai dan Alan.

love8

Kai senang dijenguk Ana dan mengucapkan terima kasih karena sudah dibawahan makanan. Tidak lupa Kai mengucapkan maaf karena tidak mendengarkan permintaan dan nasihat Ana dan malah memilih berkelahi sampai akhirnya dia harus dipenjara. “Gue udah maafin loe Kai…. Jangan diulangi ya, kasihan orang tua loe”, Kai mengangguk dan dengan sungguh-sungguh berniat akan keluar dari klub ini yang seharusnya sudah dilakukan jauh-jauh hari.

love9

Seminggu lamanya Kai dan Alan di dalam penjara itu, untungnya karena Kai dan Alan masih dibawah umur jadi kasus ini bisa diselesaikan tanpa harus naik ke meja hijau, mungkin salah satu factor percepatan penyelesaian kasusnya karena keahlian pengacara yang ditunjuk keluarga Kai juga.

Setelah keluar dari penjara, Kai langsung dibawa orang tuanya ke Jakarta dan memutus komunikasi ke teman-teman Kai di Bandung, termasuk Ana karena orang tua Kai khawatir jika Kai masih berhubungan dengan teman-temannya di Bandung dia akan tergoda untuk kembali melakukan kebodohan di masa remajanya itu.

love10

Ana dan Kai tidak bisa berbuat apa-apa atas keputusan orang tuanya Kai, karena mereka setuju itu hal terbaik yang bisa dilakukan untuk Kai. Setelah kepergian Kai, Ana berusaha sebisa mungkin menjauh dari klub ‘Z’ dan menyelesaikan pendidikannya karena tidak mau lagi terlibat GANGSTER LOVE yang sudah membuatnya kapok. Mungkin buat Kai yang akhirnya tergoda bergabung dengan klub gangster seperti itu ada kebanggaan tersendiri karena ngerasa ‘cowok banget’, tapi karena jadi ga terkendali jadinya kebablasan. Jadi, lebih baik Ana menghindar, cukup dijadikan pengalaman dan pembelajaran dan tidak tertarik buat masuk di lubang yang sama.

Image Source :

  1. Pexel.com
  2. Freepik.com
About Author

administrator

Property Observer adalah portal yang memberi informasi secara up to date dan informatif, baik dalam segi lifestyle , bisnis, dan segala jenis aspek kebutuhan. Namun dari semua itu ada satu aspek yang sangat di butuhkan oleh manusia yaitu property.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *