Penulis: Firsa Amanda | Editor: Ratna MU Harahap

Halo Observer! di tahun 2023 lalu ada berita kalau Istanbul jadi kota paling banyak dikunjungi wisatawan mancanegara! Sudah 20 juta orang yang mengunjunginya. Kenapa banyak wisatawan yang datang kesana? karena Istanbul memiliki daya tarik khas. Suasananya yang romantis, lampu-lampu jalanan ala-ala senja. Belum lagi bangunan-bangunan tuanya yang memberikan kesan heritage yang kuat, seperti Hagia Sophia dan Blue Mosque. Kalau Observer ke Istanbul, dijamin merasakan Instagenic banget, yuk kita bahas!

Tentang cahaya yang lembut di Istanbul, itu memang sesuatu yang istimewa. Matahari tampaknya menyinari kota itu dengan cara yang berbeda, menciptakan suasana senja yang abadi. Itu mungkin salah satu alasan mengapa lebih dari 20 juta orang terbang ke sana pada tahun 2023.

Tentu saja, ada banyak hal menarik di Istanbul. Hagia Sophia adalah salah satunya, dan tak ketinggalan Grand Bazaar untuk berbelanja, atau menginap di Four Seasons Hotel Istanbul di Sultanahmet, yang mendapat gelar sebagai hotel nomor satu di dunia pada World’s Best Awards 2023. Dan siapa yang bisa menolak baklava? Baklava adalah kue manis khas Timur Tengah, terdiri dari lapisan-lapisan tipis phyllo yang diisi kacang, dipanggang, dan direndam dalam sirup gula atau madu. Tekstur renyah dan rasa gurih membuatnya populer di Turki, Yunani, dan wilayah sekitar. Disajikan dalam potongan segi enam atau bentuk lainnya.

Sedangkan Blue Mosque, atau dikenal juga sebagai Sultan Ahmed Mosque, adalah sebuah masjid yang terletak di Istanbul, Turki. Mesjid ini memang memiliki sejarah yang menarik karena sebelumnya merupakan gereja Bizantium. Konversi dari gereja menjadi masjid terjadi setelah penaklukan Istanbul oleh Sultan Mehmed II pada tahun 1453.

Sementara itu, untuk menemukan museum Islam yang menyimpan berbagai artefak bersejarah terkait dengan Nabi Muhammad, termasuk pedang yang digunakan dalam berbagai peperangan, Observer bisa Topkapi Palace Museum di Istanbul. Topkapi Palace adalah bekas istana kekaisaran Ottoman dan sekarang berfungsi sebagai museum. Dalam koleksi Topkapi Palace Museum, terdapat ruang yang dikenal sebagai “The Holy Relics Section” di mana berbagai barang suci Islam disimpan, termasuk pakaian dan peralatan pribadi Nabi Muhammad serta beberapa artefak bersejarah lainnya.

Istanbul, kota tempat Blue Mosque berada, memang memiliki keunikan geografis dengan sebagian wilayahnya terletak di sisi Asia dan sebagian lagi di sisi Eropa. Hal ini membuat Istanbul menjadi satu-satunya kota di dunia yang terletak di dua benua, yaitu Eropa dan Asia.

Dengan lebih dari 20 juta kunjungan, kota ini memimpin dalam jumlah kedatangan wisatawan mancanegara di dunia pada tahun 2023, seperti yang dilaporkan oleh Euromonitor International. “Perjalanan internasional mengalami pemulihan yang kuat pada 2023, dengan pertumbuhan 38% dalam jumlah perjalanan, diperkirakan mencapai 1,3 miliar pada akhir tahun,” demikian temuan laporan tersebut. “Istanbul menempati posisi teratas untuk jumlah kedatangan internasional pada 2023 dengan pertumbuhan sebesar 26 persen dibandingkan tahun sebelumnya.”

Setelah Istanbul, London menduduki posisi kedua untuk jumlah kedatangan internasional terbanyak (naik 17%), diikuti oleh Dubai di tempat ketiga (naik 18&). Antalya, kota pantai di Turki, menawarkan pemandangan laut Mediterania yang memukau dan pantai pasir emas, dan Paris menyusul di peringkat keempat dan kelima.

Laporan tersebut menyoroti bahwa pemulihan perjalanan internasional pada 2023 sebagian besar disebabkan oleh kembalinya perjalanan internasional Tiongkok setelah negara tersebut mencabut kebijakan karantina. Sebagai gantinya, Hong Kong mengalami lonjakan luar biasa dalam jumlah kedatangan wisatawan mancanegara, meningkat sebanyak 2.495% pada tahun tersebut.

Dan tampaknya tahun 2024 akan menjadi tahun yang mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan bagi perjalanan ke Istanbul dan seluruh Turki. Pada bulan Januari 2023, Turki mempermudah persyaratan visa bagi warga Amerika Utara (termasuk Kanada dan Amerika Serikat), memungkinkan mereka bepergian tanpa visa selama 90 hari. “Warga Amerika yang berlibur di Turki tidak lagi memerlukan visa untuk mengunjungi salah satu destinasi favorit mereka di luar negeri,” seperti yang disampaikan Go Turki kepada T+L. “Tahun 2023 sudah menjadi waktu terbaik bagi wisatawan Amerika ke Turki, dan dengan pembatalan persyaratan visa, diperkirakan tahun 2024 akan lebih ramai lagi.”

Kabar baiknya adalah orang Indonesia tidak memerlukan visa untuk mengunjungi Turki untuk wisata atau bisnis selama 90 hari dalam periode 180 hari. Ini berarti Observer dapat masuk dan keluar Turki beberapa kali selama periode ini tanpa memerlukan visa. Untuk mendapatkan visa Turki pun cukup mudah jika ingin tinggal lebih lama cukup mengajukan e-Visa atau visa on arrival.

Satu-satunya kekurangan ketika mengunjungi Turki saat ini adalah mungkin adalah Observer perlu mereservasi lebih awal untuk tempat-tempat yang ingin Observer kunjungi, atau bersiap untuk antre lebih lama. Namun, itu tidak masalah. Observer selalu bisa singgah untuk eksplor di kafe-kafe dan menikmati baklava.

About Author

The Observer magazine

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *