Beberapa waktu ini, saya mengerjakan beberapa perencanaan keuangan untuk teman-teman adik saya yang masih tergolong generasi millennials. Komunikasi dengan mereka sedikit banyak menjadi tantangan dengan perbedaan umur sekitar 11 hingga 12 tahun. Mencoba sebisa mungkin untuk tidak terdengar sotoy dengan bahasa yang muter-muter supaya mereka bisa melihat alasan kenapa saya keukeuh mengusulkan alokasi dana untuk pembelian rumah bagi mereka. 

Walaupun akhirnya belum deal untuk alokasi dana tersebut, klien-klien saya ini bersedia untuk melihat-lihat alternatif yang ada. Tentunya dengan pendapatan yang belum maksimal karena mereka tergolong muda dalam jenjang karir mereka ditambah alokasi dana travelling yang sepertinya kudu wajib untuk generasi ini, tidak banyak sisa yang bisa saya alokasikan untuk cicilan rumah setiap bulannya. Sehingga untuk mengambil property di tengah kota seperti di Pondok Indah sudah bukan merupakan pilihan. Saya menawarkan beberapa zona luar, salah satunya adalah Kota Wisata Cibubur.

Kota Wisata yang merupakan karya Sinar Mas Land yang penuh dengan fasilitas unggulan seperti mall, rumah sakit dan sekolah kenamaan seperti Eka Hospital dan BPK Penabur. Starbucks juga sudah bertahta di Kota Wisata. Penting banget kan Starbucks, sebagai icon tempat tersebut layak disebut “city”. Bukan hanya Starbucks, cafe-cafe trendy kekinian juga banyak berada di Kota Wisata. Bagi mereka cafe berperan banget untuk ruang bersosialisasi dan bekerja.

[URIS id=5839]

Reaksi pertama mereka ketika saya tawarkan Kota Wisata adalah “Ih, macet!”. Reaksi tersebut berubah total ketika saya jelaskan bahwa Kota Wisata Cibubur terletak di dekat stasiun Harjamukti yang nantinya akan menjadi stasiun pemberhentian LRT yang akan mulai beroperasi mulai tahun 2021 mendatang. Kehadiran sarana LRT tidak dimiliki oleh daerah lain yang sedang berkembang seperti di area Serpong. Nantinya, pencapaian ke JAKARTA jauh lebih cepat dan bebas macet setelah ada LRT dimana waktu tempuh Cibubur – Cawang diperkirakan hanya 15 menit saja. Selain itu, akan terdapat juga penambahan akses tol Cimaci (Cimanggis-Cibitung) yang terkoneksi dengan semua tol di megapolitan Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek). Dengan harga dan fasilitas yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kondisi perumahan di tengah kota, Kota Wisata Cibubur jelas unggul.

[URIS id=5851]

Untuk kondisi pendapatan bulanan yang cukup terbatas, saya menyarankan klien-klien saya ini untuk membuat keputusan dengan cepat karena melihat pengalaman dari BSD City dimana kenaikan harga terbesar terjadi di tahun 2012 – 2014 dimana dalam hal BSD City, peningkatan harga lahan tertinggi terjadi pada saat digembar-gemborkannya adanya 4 akses tol menuju BSD. Maka dari itu, saat ini lah waktu terbaik untuk membeli rumah di Kota Wisata Cibubur yang ditawarkan mulai harga Rp 1.6M. Dalam waktu singkat, ketika semua akses jalan sudah terbuka sesuai rencana, harga ini akan meningkat. Kalau Observer juga memiliki kondisi yang mirip dengan klien-klien saya ini, maka, segeralah lihat Kota Wisata Cibubur dan tentukan pilihan mu!

[URIS id=5847]

 

About Author

administrator

Property Observer adalah portal yang memberi informasi secara up to date dan informatif, baik dalam segi lifestyle , bisnis, dan segala jenis aspek kebutuhan. Namun dari semua itu ada satu aspek yang sangat di butuhkan oleh manusia yaitu property.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *