Penulis: Firsa Amanda | Editor: Ratna MU Harahap

Penulis dan sosialis asal Irlandia, Robert Wilson Lynd, pernah menulis, “Keyakinan akan kemungkinan perang singkat dan tegas tampaknya menjadi salah satu ilusi manusia yang paling kuno dan berbahaya.” Memang benar—banyak perang berlanjut jauh melampaui ekspektasi awal, dalam beberapa kasus berlangsung selama berabad-abad. Sebagai contoh, konflik yang dikenal sebagai Reconquista, di mana kerajaan Kristen melawan orang Moor untuk merebut kembali wilayah Iberia, berlangsung selama 781 tahun.

Banyak konflik lain juga melibatkan waktu seabad atau lebih, mungkin yang paling terkenal adalah Perang Seratus Tahun antara Inggris dan Prancis, yang sebenarnya berlangsung selama 116 tahun.
Dalam dua abad terakhir, kebanyakan perang hanya berlangsung rata-rata tiga hingga empat bulan (meskipun ada banyak pengecualian, termasuk Perang Dunia I dan Perang Dunia II). Tetapi bahkan konflik berkepanjangan selama beberapa bulan terasa cukup lama jika dibandingkan dengan perang terpendek dalam sejarah, yang hanya berlangsung beberapa hari, jam, atau bahkan menit.

Perang Kemerdekaan Slovenia (10 Hari)
Pada 25 Juni 1991, Slovenia menyatakan kemerdekaannya, menjadi negara pertama dari enam republik yang resmi meninggalkan Yugoslavia (bersama dengan Kroasia yang menyatakan kemerdekaan pada hari yang sama). Dua hari kemudian, Angkatan Bersenjata Rakyat Yugoslavia ikut campur, mengirimkan batalyon lapis baja. Konflik yang terjadi bersifat rendah intensitas, korban tidak banyak, dan berakhir setelah 10 hari dengan penarikan pasukan Yugoslavia dan kemenangan untuk Slovenia yang baru merdeka. Alasan perang yang relatif singkat ini adalah Perang Kemerdekaan Kroasia yang berlangsung bersamaan (Kroasia menyatakan kemerdekaan pada hari yang sama dengan Slovenia). Angkatan Bersenjata Rakyat Yugoslavia tidak ingin terlibat dalam konflik yang panjang dengan Slovenia karena Kroasia, dengan minoritas etnis Serbia yang signifikan, merupakan prioritas. Perang dengan Kroasia menjadi konflik yang jauh lebih berdarah dan brutal yang berlangsung selama empat tahun tujuh bulan.

Perang Enam Hari (6 Hari)

Perang Enam Hari, yang juga dikenal sebagai Perang Juni atau Perang Arab-Israeli Ketiga, terjadi pada 5 Juni 1967 dan melibatkan konflik antara Israel dan negara-negara Arab. Ketegangan sudah berlangsung sejak Perjanjian Gencatan Senjata 1949, dan situasinya semakin memanas ketika Mesir menutup Selat Tiran, jalur strategis di Laut Merah, untuk kapal Israel, dan melakukan mobilisasi militer di sepanjang perbatasan dengan Israel.

Sebagai respons terhadap tindakan tersebut, Israel melancarkan serangkaian serangan udara pencegahan terhadap Mesir, dengan Suriah dan Yordania kemudian bergabung dalam konflik ini. Meskipun perang ini berlangsung hanya selama enam hari, sebagian karena Israel memiliki tujuan militer yang sangat terbatas, dampaknya tetap sangat signifikan.

Perang Rusia-Georgia (5 Hari)
Pada 7 Agustus 2008, ketegangan antara Rusia dan negara bekas Uni Soviet, Georgia, meluap menjadi perang penuh drama. Rusia menyerbu Georgia dengan dalih operasi ;penegakan perdamaian demi dengan mengatasnamakan dua republik yang dibiayai oleh Rusia, yaitu Ossetia Selatan dan Abkhazi. Kedua republik ini eksis di wilayah Georgia dan tidak diakui oleh sebagian besar komunitas internasional. Invasi darat, udara, dan laut termasuk serangan ke wilayah Georgia yang tidak dipersengketakan, termasuk kedalam wilayah konflik. Rusia dengan tegas menunjukkan kekuatan militernya di wilayah tersebut. Ratusan personel militer dan warga sipil Georgia tewas selama konflik ini. Konflik yang berakhir pada 12 Agustus ketika Presiden Prancis Nicolas Sarkozy berhasil merundingkan perjanjian gencatan senjata. Perang Rusia-Georgia dianggap sebagai perang Eropa pertama abad ke-21 dan, dalam retrospeksi, tanda akan agresi lebih lanjut dari Rusia.

Perang Seratus Jam (100 Jam)
Perang Seratus Jam, juga dikenal sebagai Perang Sepak Bola, adalah konflik singkat namun brutal antara El Salvador dan Honduras pada tahun 1969. Beberapa minggu sebelum perang, kedua negara telah bertanding dalam serangkaian pertandingan sepak bola kualifikasi Piala Dunia yang penuh ketegangan, semuanya diakhiri dengan adegan kekerasan. Pertandingan sepak bola hanyalah sebagian kecil dari meningkatnya ketegangan antara kedua negara, yang berselisih karena reformasi tanah, masalah imigrasi, dan pengusiran ribuan buruh Salvador dari Honduras. Ketegangan mencapai puncaknya pada 14 Juli 1969, ketika El Salvador melancarkan serangan militer terhadap tetangganya di Amerika Tengah. Setelah sedikit lebih dari empat hari pertempuran dan sekitar 3.000 nyawa yang hilang, upaya diplomasi internasional menghasilkan penarikan pasukan El Salvador dengan enggan.

Perang Anglo-Zanzibar (38 Menit)
Pada 25 Agustus 1896, sultan pro-Britania Zanzibar meninggal. Inggris sudah memiliki pengganti yang diinginkan, tetapi Pangeran Khālid bin Barghash menentang protektorat Inggris dan menguasai sultanat. Dua hari kemudian, Inggris tiba dengan dua kapal penjelajah, tiga kapal perang, dan 150 marinir, serta sekitar 900 tentara Zanzibar. Sementara itu, sultan baru itu menyelundupkan dirinya ke dalam istana, dilindungi oleh hampir 3.000 tentara dan pendukungnya. Kapal penjelajah Inggris mengebom istana, membuatnya terbakar, dan menyebabkan sekitar 500 korban di antara tentara sultan; hanya satu tentara Inggris yang terluka parah. Keseluruhan pertempuran berlangsung antara 38 dan 40 menit, pada saat itu Barghash menyerah. Perang ini dianggap sebagai perang terpendek dalam sejarah yang tercatat.

Source & Reference: History Facts

About Author

The Observer magazine

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *