“Untuk Para Developer Yang Sedang Menjadikan Mereka Target”
Saat ini di beberapa daerah di Amerika, developer dan arsitek lokal sedang berusaha menyelami keinginan dan kebutuhan kaum millennial. Yups, karena memang saat ini jumlah penyewa atau pembeli apartemen terbesar di Amerika dan mungkin di seluruh dunia adalah kaum millennial ini.
Secara umum, ukuran apartemen yang mereka anggap tepat memang ukurannya lebih kecil daripada generasi sebelumnya, tapi list kebutuhan perangkat mereka terus bertambah sesuai dengan kebutuhan mereka. Misal, charging station untuk mobil listrik, studio musik, studio yoga, bioskop mini, kebun sayuran (!).
Tingkat pernyewaan apartemen meningkat lebih banyak walaupun sebenarnya mungkin biaya cicilan KPR akan lebih kecil jumlahnya dari pada biaya sewa per bulan nya.
Hal ini terjadi karena adanya pergeseran nilai di kalangan millennial, dimana mereka memang menghindari kepemilikan rumah. Sebagian tidak ingin direpotkan oleh masalah penjualan rumah jika suatu hari nanti mereka mendapat pekerjaan di kota lain dan harus pindah, sebagian lagi masih terbelit student’s debt yang cukup besar sehingga tidak memungkinkan untuk mendapatkan kredit pemilikan rumah.
Dari tahun 2009 – 2012, menurut the Federal Reserve Bank of New York, jumlah orang berusia di bawah 30 tahun dengan student’s debt lebih dari $50,000, meningkat 2x lipat, dari 5% menjadi 10%. Di waktu yang bersamaan, tingkat kepemilikan rumah juga menurun secara drastis, seiring dengan peningkatan jumlah debitur ini.
Contohnya sepasang orang tua muda berusia 27 dan 28 tahun, mereka apabila digabungkan memiliki student’s debt sebesar $ 100.000. Mereka tinggal di sebuah apartemen berkamar satu di daerah North Bethesda, dengan biaya sewa $ 3.000/bulan. Sesungguhnya biaya itu lebih besar daripada nilai cicilan untuk KPR, tapi kami tidak mampu apabila harus membayar DP rumah. Dan bagi kami, menyewa tempat terasa lebih mudah. Karena kami berdua sibuk bekerja, bagi kami lebih gampang untuk menghubungi induk semang (landlord) untuk memperbaiki kalau kalau ada barang-barang yang rusak. Karena kami tidak punya waktu lebih untuk mengurus hal-hal seperti itu.
Selain menyewa, ciri khas lain dari kaum millennial ini adalah customized apartment.
Dalam usahanya untuk menarik para generasi millennial ini, perusahaan property seperti Avalon Bay membangun gedung apartemen dengan fasilitas dan lingkungan yang ditujukan untuk kaum millennial.
Apartemen pertama bernama Ava H Street, yang mulai beroperasi di tahun 2012. Biaya sewa berkisar antara $ 1,500 – $ 2,455 per bulan nya, dengan ambience yang terasa seperti gabungan antara boutique hotel dan asrama mahasiswa yang mewah. Musik yang diputar di lobby utama adalah musik-musik dari band terkini, disana sini terlihat tanda unik bertuliskan : “DILARANG MENYENDIRI”. Lampu-lampu di koridor didesain khusus, dia akan menyala redup dan akan menyala lebih terang ketika ada orang yang lewat. Tak lupa di parkiran disediakan charging station untuk mobil listrik.
Tapi prinsip dasar dari Ava H Street ini adalah keberadaan ruang-ruang terbuka yang fleksibel untuk bersosialisasi, keputusan ini didapat berdasarkan hasil riset yang dilakukan bersama team psikolog yang mengkaji gaya hidup para millennial. Akhirnya perusahaan mendapat fakta, bahwa hampir semua generasi millennial punya pandangan yang sama mengenai dunia nyata dan dunia maya, mereka ingin dan butuh untuk bersosialisasi di ruang bersama, yang mereka bisa mereka sesuaikan dengan kebutuhan.
Selain itu para penyewa di Ava H Street ini akan mendapatkan walk in closet, space khusus untuk meletakkan sepeda atau kayak di dinding, dan pintu geser yang bisa dibuka dan ditutup untuk mendapatkan ruang khusus tambahan di dalam unit apartemennya. Ruang ini bisa digunakan untuk ruang tidur tambahan apabila ada orang lain yang menginap, sehingga privacy pemilik tetap terjaga.
Di dinding lobby juga ada “Twitter Wall” yang menayangkan laman twitter secara live selama 24 jam. Di halaman luar, pengelola meletakkan tungku pemanas dan speaker yang bisa diatur oleh para penyewa dari iPod pribadi mereka.
Tak jauh dari sana ada gedung Apartmen Avalon First and M, yang juga didesain secara unik untuk memenuhi kebutuhan para kaum millennial. Di sana ada fasilitas bioskop indoor dan outdoor, dapur percobaan, studio music dan gym seluas 500 m2 yang memiliki “dinding oksigen” yang terdiri dari beragam tumbuhan hijau yang bertujuan untuk menjaga kelancaran asupan oksigen di ruang gym ini.
Nilai sewa untuk apartemen 1 kamar tidur di gedung ini berkisar antara $ 2,080 sampai $ 3,350 per bulan nya.
Para millennial sangat terkesan dengan apartemen canggih ini, karena mereka merasa seperti sedang berada dalam film The Jetsons.
Untuk memenuhi keinginan berkumpul para millennial ini, pihak apartemen juga menyediakan communal space, yang terdiri dari booth-booth seperti layaknya di restoran, bercampur dengan sofa-sofa yang disebar ke seluruh ruangan. Ada pula beberapa meja kerja lengkap dengan computer dan printer-nya. Kemudian ada juga ruang duduk terpisah yang menghadap halaman luar. Tentu saja high speed wifi sudah menjadi persyaratan mutlak yang harus ada di communal space ini.
Saat ini banyak orang yang bekerja di luar kantor atau mengerjakan tugas di luar kampus, mereka ingin sebuah ruangan yang memungkinkan mereka untuk melakukan pekerjaannya tersebut sekaligus juga untuk berkolaborasi dengan orang-orang lain.
Salah satu kelebihan utama dari Avalon First and M ini adalah apartemen ini merupakan pet friendly apartment, bahkan ada pet salon di sini.
Salah satu proyek apartemen terbesar di wilayah ini adalah Pike & Rose, yang memiliki lahan seluas 97.000 m2. Mega kompleks ini memiliki bioskop besar, studio yoga, kolam renang, beer garden dan taman yang luas. Kemudian kompleks apartemen ini juga memiliki beberapa bar dan restaurant. Dibandingkan ke dua gedung apartemen lain, gedung ini memiliki jumlah unit dan lantai yang jauh lebih banyak, yaitu 174 unit dan 30 lantai. Selain itu, gedung apartemen ini memiliki vibe yang lebih dewasa dan individualistis dibanding ke dua apartemen sebelumnya.
Menurut Elaine de Lude, CMO dari Ross Management Services, yang menangani pengelolaan gedung–gedung apartemen tersebut, hal utama yang dicari oleh para millennial dalam mencari apartemen adalah fitness centre dan area outdoor. Beberapa gedung apartemen yang sedang melakukan renovasi, malah merubah ukuran kolam renang menjadi lebih kecil, tapi menambahkan café yang memiliki area indoor dan outdoor, serta mengupgrade fasilitas perpustakaan dan bioskop yang ada.
Bahkan para pengelola gedung ini sudah mulai menambahkan alat yang akan memastikan bahwa gawai para penghuni tidak akan pernah kehilangan sinyal, meski sedang berada di basement. Hal ini penting, karena sudah jarang dari kaum millennial ini yang memiliki telepon konvesional/landlines.
Yang menjadi perhatian adalah, ternyata banyak gedung yang tidak melakukan upgrade terhadap fasilitas teknologi seperti penambahan iPod docks atau perangkat pintar lain, karena perubahan teknologi yang cepat akan membuat penambahan teknologi apapun menjadi cepat usang. Dan ternyata memang para calon penyewa juga tidak terlalu peduli pada hal ini. Mereka lebih suka mendengar fasilitas seperti communal space, taman, barbeque pit dari pada fasilitas dengan teknologi canggih yang mudah lekang oleh keberadaan teknologi baru.
Selain dari segi fasilitas, ciri lain dari kaum millennial adalah mereka tidak terlalu suka space yang terlalu besar. Mereka cenderung hidup lebih compact, dan tidak akan menghabiskan banyak uang untuk meng-upgrade tempat tinggalnya. Mereka cenderung lebih memaksimalkan fungsi dan fasilitas yang ada dari pada harus menambahkan yang baru.
Jadi, Observer yang sudah beli di Asatti dan berniat untuk menyewakan kepada mahasiswa atau pegawai-pegawai dari kantor–kantor di seputaran BSD yang notabene adalah kaum-kaum millennial, rasanya langkah Anda sudah tepat ya. Karena di Asatti, para penghuni bisa menikmati fasilitas seperti swimming pool dan taman outdoor yang berada di pinggir danau. Fasilitas lain seperti lounge, gym dan library juga bisa dinikmati di clubhouse Vanya Park yang bisa dicapai hanya 5 menit jalan kaki dari Apartemen Asatti.
Belum lagi dengan keberadaan fasilitas umum, serta prasarana yang sedang dikembangkan di BSD City, rasanya sudah tepat kalau kita bilang BSD City akan menjadi surganya kaum millennial.
Sumber :
1. https://www.washingtonpost.com/realestate/new-apartment-buildings-are-geared-for-millennials/
penulis : Adrienne LaFrance
