Penulis: Andria Harahap | Editor: Ratna MU Harahap

Hai Observer, siapakah yang pernah mendengar istilah “digital nomad”? Apa sih sebenarnya digital nomad itu? ternyata Digital nomad adalah mereka yang dapat bekerja tanpa terikat waktu dan tempat. Ada dua tipe digital nomad, yaitu workation dan bleisure. Workation adalah penggabungan antara bekerja dan liburan, sementara bleisure lebih pada business and leisure. Intinya kedua tipe digital nomad tersebut tetap sama-sama mendatangkan wisatawan untuk bekerja di destinasi tujuan.

nomad1

Nah, ternyata ada beberapa Negara yang serius menggarap pangsa pasar para digital nomad ini. Portugal misalnya, siapa sangka bahwa Portugal adalah Negara favorit para digital nomad. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, seperti akses transportasi yang mudah, jaringan internet yang baik dan kebijakan imigrasi yang memudahkan para digital nomad karena tinggal tanpa batasan waktu dengan visa kerja jarak jauh, selama persyaratan yang diperlukan terpenuhi.

nomad2

Negara lain yang juga serius menggarap pasar digital nomad ini adalah Kroasia. Salah satunya adalah dengan memberikan visa khusus untuk para digital nomad yang berasal dari luar Uni Eropa, yang diizinkan untuk tinggal selama 1 tahun tanpa harus membayar pajak apapun.

Kroasia juga baru –baru ini mendirikan Digital Nomad Valley atau biasa disebut The Valley di Zadar, sebuah kota yang terletak di pinggir pantai, namun merupakan salah satu kota yang paling progresif di Kroasia, karena merupakan kota universitas. Penduduknya merupakan campuran dari warga lokal,mahasiswa dan pekerja muda.

nomad3

The Valley menyediakan akomodasi berupa rumah-rumah kecil yang modern, dimana para digital nomad bisa memilih apa mau tinggal sendiri atau sharing bersama orang lain.Para penghuni juga akan memperoleh akses ke area coworking space yang eksklusif dan juga akses untuk masuk ke event-event yang diselenggarakan oleh pengelola.

nomad4

Selain fasilitas, The Valley ini juga menjadi favorit para digital nomad karena biaya sewanya yang cukup terjangkau, mulai dari €260 atau Rp 4,3 juta per dua minggu (minimal jangka waktu sewa di The Valley). Nilai ini jauh lebih rendah daripada biaya rata-rata sewa apartemen di Eropa.

nomad5

Nah di Indonesia sendiri, ternyata Canggu, Bali menjadi tempat favorit para digital nomad. Saat awal pandemi kemarin Bali juga berusaha untuk menarik minat para digital nomad lokal. Dan ternyata memang cukup banyak kemudian para pekerja lokal yang pindah sementara ke Bali selama masa WFH.

nomad6

Tapi sepertinya saat ini, hal tersebut agak sulit untuk dilakukan karena sudah semakin banyak kantor yang telah menetapkan system hybrid, 2 hari WFO & 3 hari WFH, atau sebaliknya.

Hal ini bisa jadi peluang bagi kita, untuk membangun “Digital nomad Heaven” untuk para pekerja lokal. Dimana mereka bisa bekerja dengan suasana yang baru, terutama saat WFH. Karena kadang bekerja di rumah malah membutuhkan konsentrasi dan energy yang lebih tinggi daripada bekerja di kantor. Apalagi jika banyak distraksi yang terjadi di rumah.

Lokasi yang dipilih tentunya harus strategis, mudah dicapai dari mana saja, dan harus sudah dilengkapi infrastruktur yang sangat memadai. Karena para digital nomad ini tentu membutuhkan jaringan internet yang kencang dan stabil.

Menurut saya sih tempat yang paling cocok sudah pasti adalah Digital Loft di BSD City. Digital Loft ini sendiri merupakan bagian dari Digital Hub, yang merupakan kawasan yang sudah memiliki infrastruktur koneksi kabel optik dengan kapasitas up to 100GBPS.

nomad7

Unit-unit di Digital Loft ini juga sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan canggih seperti,light motion sensor, facial recognition security system di pintu utama, automatic roller shutter, electronic delivery box, home intercom dan office monitor yang tentu saja akan meningkatkan “kelas” tempat anda di mata para digital nomad.

nomad8

Uniknya lagi, Digital Loft ini memiliki outdoor area yang disebut Urban Forest. Para digital nomad ini bisa bekerja di area outdoor dan tetap terhubung ke akses internet berkecepatan tinggi.

nomad9
Young business woman working on laptop from home

Keunggulan lain adalah, jika di Canggu, target market hanyalah para digital nomad yang sedang melakukan bleisure, di Digital Loft ini target market bisa melebar ke mahasiswa-mahasiswa yang berada dari kampus–kampus yang berlokasi tak jauh dari sini, para pendatang yang berkunjung ke perusahaan-perusahaan yang ada di area Green Office Park, dan tentu saja karyawan dari ratusan kantor yang berada di sekitar.

nomad10

Referensi:

Euronews.com

Nomadlist.com

Kemenparekraf.go.id

Kompas.com

About Author

administrator

Property Observer adalah portal yang memberi informasi secara up to date dan informatif, baik dalam segi lifestyle , bisnis, dan segala jenis aspek kebutuhan. Namun dari semua itu ada satu aspek yang sangat di butuhkan oleh manusia yaitu property.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *